Bisnis.com, MAKASSAR - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menampik adanya kenaikan harga bawang putih di pasaran.
Nurdin bahkan menyebut, stok bawang putih masih tersedia di sejumlah pasar tradisional. Jika pun ada kenaikan harga, itu hanya terjadi di beberapa tempat.
Menurut Nurdin, kenaikan harga bawang putih itu imbas dari isu wabah virus Corona dari China - pemasok terbesar untuk komoditi bawang putih.
"Stok masih aman kok. Harga juga demikian. Ini karena kebutuhan kita terlalu bergantung pada impor, padahal kita bisa produksi sendiri," ungkap Nurdin, Selasa (11/2/2020).
Nurdin menjelaskan, untuk mengantisipasi kelangkaan bawang putih, maka perlu dilakukan dorongan produksi dalam negeri. Menurutnya, Sulsel merupakan salah satu daerah potensial untuk mengembangkan komoditas tersebut.
Sementara itu, Kepala Divre Bulog Sulselbar M Attar Rizal mengakui saat ini stok bawang putih sudah tidak ada lagi di Bulog. Ia mengatakan, agar stok bawang putih tetap terjaga, pihaknya bersama Dinas Perdagangan Sulsel akan menginventarisir importir dan distributor apakah masih memiliki cadangan atau tidak.
"Bawang putih saat ini memang tidak ada, dan kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Disdag Sulsel katanya akan menginventarisir importir dan distributor apakah masih ada cadangan atau tidak," terang Attar Rizal.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Bisnis di beberapa pasar tradisional di Makassar harga bawang putih bahkan melonjak hingga 100%. Di Pasar Pabaeng-baeng misalnya, sejak awal pekan ini harga bawang putih mencapai Rp51.700 per kilogram dari harga normal sebelumnya Rp25.000 per kilogram. (K36)