Bisnis.com, MANADO -PT Bank Perkreditan Rakyat Dana Raya merealisasikan pertumbuhan kinerja dua digit sepanjang periode 2019. Hal itu sejalan dengan efisiensi dan strategi pemasaran yang diimplementasikan oleh perseroan.
Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Raya Dave J.M. Pinontoan mengungkapkan aset perseroan tumbuh 46 persen menjadi Rp399,29 miliar pada 2019. Selain itu, tercatat penyaluran kredit perseroan tumbuh 85 persen menjadi Rp290,58 miliar tahun lalu.
Dave menyebut pertumbuhan tidak hanya terjadi dari sisi aset dan penyaluran kredit. BPR Dana Raya membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar 38 persen menjadi Rp332,14 miliar pada 2019.
“Laba BPR Dana Raya tumbuh 24 persen menjadi Rp21,13 miliar pada 2019,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Dia mengungkapkan realisasi kinerja periode 2019 ditopang oleh efisiensi dan fokus pemasaran yang diterapkan. Menurutnya, perseroan mengatur strategi pemasaran agar lebih tepat sasaran dengan biaya yang lebih efisien.
Dave menggambarkan sebelumnya pemasaran dilakukan dengan pola door to door. Akan tetapi, saat ini perseroan lebih melakukan pendekatan melalui komunitas pensiunan untuk diprospek secara kolektif.
Baca Juga
“Kami juga melakukan kerja sama baik secara formal maupun informal dengan pemerintah kota atau kabupaten,” jelasnya.
Dave menambahkan telah menyiapkan sejumlah program pada 2020. Salah satunya realisasi penghargaan atau reward program “Deposito Bombastis” yakni perjalanan ke New York, Amerika Serikat dan sekitarnya.
Selain itu, lanjut Dave, perseroan terus melakukan peningkatan pelayanan kepada pensiunan. Hal itu mengacu standar yang diberlakukan oleh PT Taspen (Persero).
BPR Dana Raya memiliki sejumlah produk layanan bagi nasabahnya, antara lain kredit pensiun dan deposito dana raya.
Kredit pensiun merupakan fasilitas pinjaman yang disediakan khusus bagi para pensiunan. Layanan itu bisa dinikmati pensiunan yang manfaatnya dibayarkan melalui Taspen.