Bisnis.com, MAKASSAR - Wabah virus corona yang masih bergejolak di China (Tiongkok) menjadi masalah yang berdampak pada pergerakan ekspor di Sulawesi Selatan.
Pemerintah provinsi tersebut pun dipaksa mencari strategi baru agar target pertumbuhan nilai ekspor sebesar 10% pada tahun ini dapat terealisasi.
Seperti diketahui, Tiongkok merupakan salah satu negara utama tujuan ekspor Sulsel, apalagi telah dibuka pelayaran langsung (direct call) ke negara tersebut.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Sulsel, negara tujuan ekspor Sulawesi Selatan pada 2019 dengan nilai terbesar kedua yaitu Tiongkok, USD 288 juta.
Dengan dibukanya direct call, volume ekspor Sulsel ke Tiongkok pada tahun 2019, tumbuh mencapai 298% dari tahun 2018.
Tujuan ekspor Sulsel pada 2019 dengan nilai terbesar pertama masih diduduki Jepang yaitu sekitar USD 838 juta.
Baca Juga
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, I Dewa Nyoman Mahendra Jaya, mengatakan, direct call ke Shanghai Tiongkok ditutup.
“Sekarang ekspor kita pintu masuknya cuma dua yaitu Hongkong dan Macau, itu pun dibatasi. Tidak lagi bisa langsung masuk ke Tiongkok karena ada kasus virus corona ini," jelas Nyoman kepada Bisnis, Jumat (7/2/2020).
Nyoman merincikan, komoditi ekspor yang dikirim Sulsel ke Tiongkok kurang lebih 45 item, diantaranya nikel, bahan baku semen, ikan, serta hasil pertanian dan perkebunan.
Menurut Nyoman, salah satu strategi yang akan ditempuh untuk memacu kinerja ekspor Sulsel di tengah gempuran wabah corona tersebut, yaitu mencari pangsa pasar baru.
"Tetap pacu ekspor walaupun ada dinamika terkait virus. Kita dengan Kementrian Perdagangan mencari pangsa pasar baru ke Timur Tengah, melalui direct flight ke Jeddah," paparnya.
Terang Nyoman, Jeddah akan menjadi pintu untuk membuka pasar ekspor Sulsel ke negara-negara Timur Tengah dengan komoditi utama perikanan.
Nyoman menambahkan, penurunan volume ekspor Sulsel yang dipengaruhi oleh mewabahnya virus corona masih sementara diestimasikan.
"Semoga ini [wabah corona] tidak berlangsung lama. Sehingga kita fokus untuk target ekspor yang lain."