Bisnis.com, MANADO— Industri perbankan di Provinsi Sulawesi Utara didorong terus mengembangkan digitalisasi layanan baik secara internal maupun berkolaborasi dengan pihak lain.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) Slamet Wibowo mengungkapkan implementasi digitalisasi layanan keuangan di Bumi Nyiur Melambai terus berkembang. Hal itu sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
“Pada 2020, Otoritas terus mendorong agar seluruh perbankan untuk mengembangkan digitalisasi layanan keuangan, caranya bisa dengan inhouse maupun bersinergi dengan industri atau pihak lain yang dirasa mampu memberikan nilai tambah,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Slamet mencontohkan kolaborasi yang dilakukan antara bank umum dan perusahaan teknologi finansial. Selain itu, sinergi antara bank perkreditan rakyat dengan bank umum.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau Bank SulutGo Jeffry A. M. Dendeng mengungkapkan tetap mengandalkan BSG Digital pada 2020. Selain itu, perseroan tetap mengejar peningkatan kredit usaha terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan kredit usaha rakyat (KUR).
Lebih lanjut, Direktur Operasional Bank SulutGo Welan T. Palilingan menuturkan perseroan akan melakukan komersialisasi produk BSG Digital. Artinya, perseroan akan melakukan implementasi produk yang dicanangkan sehingga berdampak terhadap bisnis.
Welan menyebut salah satu produk BSG Digital yang telah diluncurkan dan diimplementasikan yakni BSG Debit. Kartu debit itu telah resmi dirilis pada Juli 2019.
“Kami pilot run [BSG Debit] selama tiga bulan dan sudah full komersialisasi dari Oktober 2019,” jelasnya.
Dia mengungkapkan ada tiga produk BSG Digital yang akan diimplementasikan tahun ini yaitu BSG Touch, BSG Cash, dan BSG Direct. Oleh karena itu, perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan tiga produk digital itu pada 2020.
Welan menyebut perseroan memastikan produk siap untuk dipasarkan. Artinya, layanan itu memiliki fitur yang menarik dan disukai.
Selanjutnya, Bank Sulutgo menyiapkan tim pemasar yang terampil. Selain itu, perseroan juga menyiapkan tim pendukung yang kuat, cepat, tangkas, dan ramah.
Tim produk, lanjut dia, harus akomodatif terhadap permintan kebutuhan baru dari nasabah. Perseroan juga menyiapkan program promosi yang tepat sasaran.
Welan menekankan tujuan dari BSG Digital yakni perbaikan fitur-fitur produk dan layanan perseroan dari aspek digital. Dampakanya, akan terjadi peningkatan transaksi di Bank Sulutgo.
“Kenaikan jumlah transaksi ini, akan berdampak pada peningkatan dana pihak ketiga [DPK] tabungan atau dana murah sehingga cost of fund akan lebih rendah atau lebih baik,” paparnya.
Pihaknya meyakini langkah ini juga akan memberikan dampak positif bagi nasabah. Menurutnya, nasabah Bank Sulutgo akan menikmati kenyamanan dan kemudahan bertransaksi.
Berdasarkan data OJK Sulutgomalut total penyaluran kredit oleh perbankan di Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp39,41 triliun per Oktober 2019.
Posisi itu tumbuh 6,83% dibandingkan dengan Rp36,89 triliun pada akhir Desember 2018.
Berdasarkan jenis penggunaan, OJK Sulutgomalut mencatat total penyaluran kredit investasi senilai Rp5,51 triliun per Oktober 2019. Sementara itu, total penyaluran kredit modal kerja senilai Rp10,44 triliun.
Adapun, total penyaluran kredit terbesar ditempati oleh kredit konsumsi. Tercatat, total penyaluran kredit konsumsi di Sulut mencapai Rp23,46 triliun per Oktober 2019.
Di sisi lain, OJK Sulutgomalut mencatat total dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan di Sulut senilai Rp26,56 triliun per Oktober 2019. Posisi itu naik 9,84% dari Rp24,18 triliun pada akhir 2018.