Bisnis.com, MANADO — PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau Bank SulutGo segera merealisasikan kerja sama dengan PT Investree Radhika Jaya.
Kolaborasi Bank SulutGo dan Investree Radhika Jaya atau Investree merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tentang penyaluran pendanaan untuk pinjaman melalui platform “Investree” yang diteken pada Agustus 2019.
Kerja sama tersebut ditandatangani di sela-sela Fintech Fest 2019 yang berlangsung di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Welan T. Palilingan, Direktur Operasional Bank SulutGo, mengungkapkan kolaborasi dengan Investree dimulai dalam waktu dekat. Strategi itu, menurutnya, sebagai respons perseroan terhadap perkembangan startup teknologi finansial (tekfin) di dunia perbankan.
“[Realisasinya] Kira-kira pertengahan Desember 2019 atau awal Januari 2020,” ujarnya kepada Bisnis padaSelasa (19/11/2019).
Welan menjelaskan bahwa bentuk kerja sama yang akan dijalankan yakni channeling atau penyaluran. Artinya, Bank SulutGo berfungsi sebagai lender untuk debitur yang terdaftar di dalam platform“Investree”.
Dia mengklaim kolaborasi itu saling menguntungkan baik bagi Bank SulutGo maupun Investree. Pihaknya menyebut keuntungan akan dirasakan oleh perseroan, debitur, dan Investree sebagai penyedia platform.
Lebih lanjut, Welan menuturkan keuntungan yang didapatkan oleh BankSulutgo yakni pendapatan bunga. Bank itu juga menikmati pertumbuhan kredit produktif di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Secara otomatis akan memperbaiki portofolio kredit produktif kami karena semua debitur yang meminjam melalui platform peer to peer lending Investree ini adalah pinjaman produktif,” paparnya.
Dia menambahkan kehadiran tekfin mampu membantu Bank SulutGo dalam mewujudkan perbankan digital. Dengan demikian, perseroan dapat meningkatkan layanan kepada para nasabah yang saat ini belum masuk ke dalam jangkauan.
“Melalui kemitraan dengan Investree, kami akan meningkatkan pangsa pasar dan menghadirkan ragam pilihan produk berbasis teknologi sebagai suatu bentuk skema pembiayaan yang baru,” tambah Welan.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank SulutGo Jeffry A. M. Dendeng mengungkapkan total aset, kredit, dan DPK perseroan terus mengalami pertumbuhan hingga kuartal III/2019.
Selain itu, pihaknya menggambarkan pertumbuhan juga terjadi untuk transaksi elektronik. “Transaksi di elektronik saat ini lebih banyak daripada di teller,” jelasnya.
Dia meyakini transaksi digital yang terus ditingkatkan dengan sendirinya DPK akan meningkat. Pasalnya, akan lebih banyak orang bertransaksi. “Dengan meningkatnya transaksi diharapkan saldonya meningkat,” ucapnya.