Bisnis.com, MANADO - Angka stunting di Provinsi Gorontalo turun dari 34 persen menjadi 32 persen dalam rentang lima tahun terakhir.
Permasalahan stunting atau tumbuh kerdil dan jaminan kesehatan nasional (JKN) menjadi dua isu utama dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-55 tahun yang digelar di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (19/11/2019).
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim saat membacakan Sambutan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Selain itu, dua isu kesehatan lainnya yang harus diatasi yakni tingginya harga obat dan alat kesehatan serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri.
Idris mengatakan angka stunting telah turun 5 persen dalam rentang lima tahun terakhir.
“Sementara untuk Provinsi Gorontalo, turun 2 persen dari 34 persen menjadi 32 persen,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (19/11/2019).
Sementara itu, Idris mengklaim JKN telah dilaksanakan sepenuhnya. Menurutnya, peningkatan pemanfaatan menjadi bukti masyarakat sangat membutuhkan program tersebut.
Baca Juga
“Untuk itu, mari cari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata,” imbuhnya.
Pada puncak peringatan HKN ke-55 tingkat Provinsi Gorontalo, dirangkaikan juga pelantikan pengurus majelis pembimbing satuan karya (Mabisaka) dan pimpinan satuan karya (Pinsaka) Pramuka Bakti Husada tingkat Daerah Gorontalo periode 2019—2024.
Adapun, Misranda Nalole, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo terpilih menjadi Kamabisaka dan Rosina Kiu menjadi Pinsaka.