Bisnis.com, MAKASSAR - Guna meningkatkan kesadaran minat baca masyarakat Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulsel siap mengucurkan anggaran besar untuk mendukung beragam program gerakan gemar membaca. Tak tanggung-tanggung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Moh Hasan menjelaskan anggaran tersebut akan dialokasikan pada program perpustakaan lorong yang akan dibangun di beberapa titik. Sebagai tahap awal, 20 perpustakaan lorong bakal dihadirkan di Kota Makassar.
"Ini merupakan bentuk kerja sama dengan Bunda Baca, di mana tahun ini kami sudah merealisasikan perpustakaan lorong di 4 titik di Kota Makassar. Tahun depan akan kita rampungkan 20 titik," ungkap Hasan, Senin (14/10/2019).
Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga akan mengembangkan perpustakaan desa di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Hal itu dilakukan untuk memeratakan gerakan minat baca hingga ke pelosok. Untuk perpustakaan desa sendiri Pemprov Sulsel telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4,5 miliar.
Hasan menyatakan, perpustakaan saat ini sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat. Apalagi di era digital, yang mana masyarakat lebih dekat dengan aktivitas pada gedget daripada membaca buku. Secara otomatis hal tersebut kian menggerus minat baca masyarakat.
Karenanya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel akan terus berupaya untuk menghadirkan program guna meningkatkan keasadaran minat baca masyarakat.
"Kita juga akan mengembangkan perpustakaan ibu dan anak yang akan dikonsep lebih modern. Itu akan kita hadirkan di Jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar," jelas Hasan.
Sebagai komitmen untuk meningkatkan kesadaran gemar membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel juga menggelar pekan perpustakaan di halaman Perpustakaan Daerah Provinsi Sulsel pada 14-16 Oktober 2019. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian kegiatan untuk memyambut HUT ke-350 Sulsel yang jatuh pada 19 Oktober.
Sementara itu, Ketua PKK Sulsel Lies F Nurdin yang dinobatkan menjadi Bunda Baca mengaku siap berkolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk menunjang minat baca masyarakat.
"Insyaallah tahun depan kita juga akan membentuk perpustakaan untuk disabilitas dan lansia di samping Mall Ratu Indah, Makassar. Tahun depan juga kita mendapat bantuan dari pusat untuk pembuatan perpustakaan serupa di tujuh kabupaten/kota yang ada di Sulsel," terang Lies.
Perpustakaan lorong sendiri akan menjadi fokus program kerja bersama. Di mana program ini dihadirkan untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan buku. Mulai dari anak-anak hingga orang tua.