Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAD Terendah Se-Indonesia, Pemprov Sulbar Diminta Evaluasi

Anggota DPRD Sulbar Sukri Umar mengatakan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Barat terendah dari seluruh provinsi di Indonesia, sehingga perlu evaluasi oleh pihak Pemprov.
Petani memperlihatkan biji lada yang sudah dipanen di Desa Batu Pannu, Mamuju, Sulawesi Barat. Lada merupakan salah satu komoditas penopang perekonomian Sulbar./Antara-Akbar Tado
Petani memperlihatkan biji lada yang sudah dipanen di Desa Batu Pannu, Mamuju, Sulawesi Barat. Lada merupakan salah satu komoditas penopang perekonomian Sulbar./Antara-Akbar Tado

Bisnis.com, MAMUJU – Anggota DPRD Sulbar Sukri Umar mengatakan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Barat terendah dari seluruh provinsi di Indonesia, sehingga perlu evaluasi oleh pihak Pemprov.

"Kondisi penerimaan PAD Sulbar yang paling rendah di Indonesia ini mesti menjadi evaluasi pemerintah Provinsi Sulbar, untuk terus memperbaiki kinerja dalam meningkatkan penerimaan PAD," kata anggota DPRD Sulbar Sukri Umar.

Dia mengutarakan Pemprov mesti menggenjot PAD agar terus meningkat dengan mengelola sumber PAD yang ada dengan baik.

"DPRD Sulbar akan melakukan pengawasan penerimaan PAD agar maksimal. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) juga mesti bekerja maksimal menyerap PAD,” tuturnya.

Sukri menyampaikan PAD Sulbar sebesar Rp370 miliar paling rendah di Indonesia di bawah Provinsi Gorontalo dengan PAD mencapai Rp411 miliar dan Maluku Utara Rp430 miliar.

Anggota DPRD Sulbar Abdul Rahim juga mengatakan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar mesti menjadi contoh bagi OPD lainnya dalam menggenjot PAD.

Menurut dia, serapan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, menjadi OPD tertinggi dalam menyerap PAD.

"Ini harus menjadi motivasi bagi OPD lain untuk berbenah demi kemajuan Sulbar di masa yang akan datang dengan meningkatkan pendapatan daerah," kata Rahim.

Menurut dia, pendapatan daerah Sulbar sebesar Rp1,8 triliun, dinilai masih rendah dan perlu ditingkatkan dengan menggenjot penerimaan PAD.

Rajim menyebutkan pendapatan pada APBD 2018 mengalami penurunan karena serapan PAD Sulbar hanya tercapai 90 persen atau Rp301 miliar karena tidak maksimalnya penerimaan retribusi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper