Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Sulawesi Utara Turun

Realisasi total belanja daerah Sulut baru mencapai 26% atau sebesar Rp4,87 triliun dari pagu Rp18,5 triliun.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kanan) saat meresmikan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kanan) saat meresmikan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, MANADO – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulut sampai dengan Mei mengalami penurunan, tercermin dari menurunnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan belanja daerah.

Kepala Bidang Pelaporan dan Akuntansi Keuangan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sulut Rachnanto Adi mengatakan, realisasi PAD sampai dengan Mei baru mencapai 33% atau sebesar Rp770,52 miliar, lebih rendah dari realisasi pada kuartal II/2018 sebesar 76% atau Rp1,63 triliun.

Sementara itu, realisasi total belanja daerah Sulut baru mencapai 26% atau sebesar Rp4,87 triliun dari pagu Rp18,5 triliun. Adapun pada kuartal II/2018 realisasi belanja Sulut mencapai 32% atau senilai Rp5,74 triliun.

Belanja pegawai tercatat sebesar Rp6,45 triliun, sedangkan belanja barang dan belanja modal masing-masing sebesar Rp4,78 miliar dan Rp4,13 miliar. Realisasi masing-masing belanja itu sampai dengan Mei adalah 39%, 24%, dan 5%.

Proporsi sumber pendapatan daerah juga masih didominasi oleh dana transfer dari pemerintah pusat, yakni sebesar 81,7% dari total Rp18,5 triliun. Dibandingkan tahun lalu, total anggaran pendapatan daerah tahun ini meningkat sekitar 4,1%.

“Meskipun demikian, target pagu PAD agregat tercatat tumbuh 9% dari tahun lalu, sejalan dengan KUA-PPAS Provinsi Sulut yang mengupayakan adanya peningkatan kemandirian fiskal daerah,” ujarnya di Manado, Jumat (26/7/2019).

Sementara itu, realisasi dana alokasi khusus (DAK) fisik sampai dengan 23 Juli baru mencapai 10%, atau Rp171,07 miliar dari pagu sebesar Rp1,65 triliun. Dia menuturkan, potensi gagal salur tahun ini mencapai Rp78,7 miliar.

Dihubungi terpisah, Ekonom Sulut Noldy Tuerah mengatakan, seharusnya belanja anggaran tidak didominasi oleh belanja pegawai. Menurutnya, dampaknya terhadap ekonomi secara riil tidak akan sebesar belanja modal dan belanja barang.

“Seharusnya belanja lebih dioptimalkan dalam belanja barang dan modal, memang belanja pegawai juga memberikan dampak tapi tidak signifikan. Dengan membangun infrastruktur penunjang misalnya, hal itu akan lebih mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi di masyarakat,” tuturnya, Jumat (26/7/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper