Bisnis.com, MANADO—Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey medorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk lebih ekspansif memberikan kredit mikro guna menggairahkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Dia mengatakan, pihaknya akan mendorong BPR dan BPR Syariaah (BPRS) agar dapat memberikan untuk mengelola kredit mikro secara lebih ekspansif. Dia mengharapkan kredit dengan nilai di bawah Rp25 juta dapat difokuskan untuk BPR dan BPRS.
“Program dari BPR-BPRS ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Saya akan bicarakan dengan Bank-Bank BUMN dan Bank Sulut agar kredit usaha Rp25 Juta diserahkan saja ke BPR-BPRS,” katanya, dikutip dari siaran pers, Minggu (14/7/2019).
Dia juga mengapresiasi kinerja BPR-BPRS Sulut yang mampu mempertahankan eksistensinya hingga kini di tengah ketatnya persaingan antar bank. Hal itu, lanjutnya, tercermin dari kesehatan BPR di Sulut yang hingga saat ini tidak ada yang mengalami likuidasi.
“Hal itu artinya bahwa para pengurus BPR benar-benar melaksanakan tugasnya dan tanggung jawabnya dan satu tanda lebih baik bahwa ekonomi di Sulut berjalan dengan baik,” tuturnya.
BPR, menurutnya, merupakan komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. BPR dinilai memiliki wilayah operasional di desa-desa sangat strategis dan berperan penting dalam mendukung pengembangan wilayah pinggiran.
Baca Juga
“BPR itu sangat dekat dengan nasabahnya, dia harus mengenal betul nasabahnya sehingga program ini bisa berjalan. BPR kan punya kemampuan dan keunikan tersendiri dalam menggerakkan ekonomi di pedesaan. Tugas kita juga bagaimana menggerakkan ekonomi. Kami akan dukung penuh,” ucapnya.
Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulutgomalut Denny Senduk menjelaskan, saat ini ada 18 BPR yang berkantor pusat di Sulut. Total aset kredit BPR di Sulut mencapai sebesar Rp188 miliar, sedangkan dana pihak ketiga mencapai Rp925 miliar.
.jpg?w=184&h=104)
.jpg?w=184&h=104)
