Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan konstruksi Bendungan Kuwil dan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara bisa rampung pada 2020 dan 2021. Dua bendungan ini memiliki kapasitas tampung 38,47 juta meter kubik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dua bendungan yang dibangun di provinsi berjuluk Bumi Nyiur Melambai itu merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan. Keberadaan bendungan diharapkan bisa menjadi sumber irigasi lahan pertanian.
"Saat ini dari 7,30 juta hektare lahan irigasi, hanya 11% yang mendapatkan jaminan air dari bendungan. Dengan selesainya 65 bendungan nanti diharapkan bisa meningkat menjadi 19 persen—20 persen," ujar Basuki melalui siaran pers, Selasa (9/7/2019).
Bendungan Kuwil dibangun sejak 2016 dengan anggaran Rp1,46 triliun. Saat ini, progres konstruksi telah mencapai 46 persen dan diharapkan rampung pada 2020.
Bendungan Kuwil dirancang memiliki luas genangan 139 hektare dan daya tampung 23,37 juta meter kubik. Bendungan ini bermanfaat bagi pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter per detik. Pada 2014, Manado pernah diterjang banjir bandang yang melumpuhkan aktivitas kota.
Selain pengendali banjir, Bendungan Kuwil juga akan menjadi sumber air baku untuk Kota Manado dan Kota Bitung dengan kapasitas 4,50 meter per detik. Air yang dibendung juga bisa digunakan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik minihidro berkapasitas 2 x 0,70 megawatt.
Baca Juga
Sementara itu, konstruksi Bendungan Lolak juga terus digarap dengan jadwal penyelesaian pada 2021. Bendungan yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow ini memiliki kapasitas tampung 16,10 juta meter kubik dan luas genangan 97,46 hektare.