Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Daerah di Sulsel Didorong Jadi Industri Galangan Kapal

Industri galangan kapal di Sulawesi Selatan saat ini mulai menjadi perhatian penting pemerintah provinsi.
Ilustrasi pembutan kapal/Bisnis-Dedi Gunawan
Ilustrasi pembutan kapal/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MAKASSAR -- Industri galangan kapal di Sulawesi Selatan saat ini mulai menjadi perhatian penting pemerintah provinsi.  Pasalnya, potensi yang ada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Guna mendorong pertumbuhan industri perkapalan, Pemprov Sulsel akan membangun industri galangan kapal baru.

Adapun tiga daerah yang didorong untuk pembangunan industri tersebut yakni Kabupaten Barru, Takalar, dan Maros. Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil menyatakan, saat ini di Sulsel baru PT Industri Kapal Indonesia (IKI), perusahaan galangan kapal milik Pemerintahan Indonesia.

"Kita ingin mendorong pertumbuhan industri perkapalan di wilayah timur Indonesia dengan menghadirkan industri galangan kapal di tiga titik di Sulsel," kata Ahmadi,  Senin (1/7).

Ahmadi menerangkan, aktivitas perkapalan di wilayah timur Indonesia, khususnya di Sulawesi cukup signifikan. Sementara galangan kapal hanya ada satu di Makassar. Ia mencontohkan, jika ada kapal yang butuh perbaikan, maka butuh waktu lama untuk proses pemindahan kapal dari lautan ke daratan.

Bahkan biasanya kata Ahmadi, kapal yang membutuhkan perbaikan harus antre hingga 3 bulan. Belum lagi jika kapal bersangkutan harus naik dock di Surabaya, Jawa Tengah. Melihat potensi yang dimiliki Sulsel, maka menurutnya mengapa tidak untuk menambah porsi untuk pengembangan industri galangan kapal.

Sebagai langkah awal, Pemprov Sulsel telah membuat tim percepatan pembangunan dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan birokrasi. Tim ini juga dipimpin oleh tim ahli yang siap mengkaji lebih detail ketiga daerah yang direncanakan untuk pembangunan proyek tersebut.

"Dari hasil FGD yang kami gelar beberapa waktu lalu, diputuskan untuk memprioritaskan Barru dulu. ebab dilihat dari kawasan dan infrastruktur, semua sudah siap. Wilayahnya juga cukup strategis," ungkap Ahmadi.

Sementara untuk Takalar dan Maros masih dalam pengkajian meski secara geografis, kedua wilayah tersebut juga cukup mendukung. Dalam waktu dekat kata Ahmadi seluruh tim akan melakukan survei kelayakan di ketiga kabupaten itu.

Ahmadi sendiri belum bisa menyebut nilai investasi yang disiapkan. Sebab menurutnya, anggaran untuk proyek industri galangan kapal merupakan kewenangan investor.

Namun, ia memastikan proyek ini mulai dilirik oleh investor perkapalan terbesar di Indonesia yang berpusat di Cilacap.

"Investornya sudah ada, selanjutnya akan dilakukan penghitungan bersama tim. Jika investor sudah siap, kami akan menyediakan lahan," tutur Ahmadi.

Sebelumnya Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman juga telah menyampaikan dukungannya untuk mendorog Sulsel sentra industri pemeliharaan kapal Indonesia dalam rangka mendukung program tol laut dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman juga telah menyatakan kesiapannya guna mendorong pembangunan industri galangan kapal di Sulsel.

Adapun tim percepatan pembangunan yang dibentuk agar proyek tersebut bisa berjalan sesuai target dengan adanya sinergitas antar akademisi, praktisi, dan birokrasi dalam hal ini OPD terkait.

"Harapannya kita ciptakan kolaborasi, bukan lagi berkompetisi. Artinya, mari kita bersinergi agar proyek ini berjalan dengan maksimal," terang Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper