Bisnis.com, MAKASSAR -- Sedikitnya 33 perbankan di Sulsel melayani penukaran uang kecil selama Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2019.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan, Bank Indonesia Sulsel menyiapkan uang kartal sebanyak Rp5,7 triliun.
Layanan penukaran uang tersebut, dilakukan di 85 titik di Sulsel. Kali ini, selain perbankan lokasi penukaran uang pecahan kecil juga bisa di lakukan di swalayan dan retail.
Kepala BI Sulsel menyebut, di 2019 ini BI memaksimalkan layanan penukaran uang agar masyarakat bisa memiliki uang dengan kualitas yang baik.
"Tahun lalu kita hanya membuka, 54 titik di Sulsel. Khusus untuk Makassar ada 11 titik lokasi penukaran. Ini juga dilaksanakan lebih, tahun sebelumnya kita lakukan di pertengahan menjelang lebaran," ungkap Bambang, Jumat (10/5).
Adapun untuk uang yang disediakan BI Sulsel pada Ramadan 2019 ini meningkat sebesar 39% dibandingkan tahun sebelumnya. Di ama pada 2018 lalu BI Sulsel hanya mengucurkan uang tunai sebesar Rp4,1 triliun.
Baca Juga
Payanan penukaran uang yang dilakukan hingga 29 Mei mendatang, BI Sulsel juga turut bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dengan membuka loket penukaran di sejumlah instansi pemerintahan.
"Layanan penukaran uang ini juga merupakan salah satu upaya BI dan pemerintah untuk menghindarkan masyarakat dari oknum calo penukaran uang yang tidak resmi," jelas Bambang.
Selain BI Sulsel, pemerintah juga turut mengimbau masyarakat dan ASN agar menukarkan uangnya langsung melalui lembaga perbankan atau mendatangi fasilitas mobil tukar-menukar uang keliling bank.
Untuk penukaran uang pecahan kecil, BI Sulsel telah menyediakan pecahan Rp1.000 hingga Rp20.000.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menambahkan, pihaknya turut mengapresiasi langkah BI dalam melaksanakan layanan penukaran uang tersebut. Apalagi, selama Ramadan, kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil cenderung mengalami peningkatan.
"Setiap lebaran, sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk membgaikan THR untuk sanak keluarga. Apalagi dengan uang baru, tentu antusiasme masyarakat juga tinggi untuk menukarkan uangnya," jelas Nurdin.
Secara historis selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri kegiatan perekonomian meningkat, seiring dengan hal itu peningkatan penggunaan uang rupiah pecahan juga meningkat.