Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Manado-Bitung Ditargetkan Beroperasi Kuartal II/2020

Proses pembebasan lahan masih menjadi penyebab utama belum rampungnya proyek sepanjang 39 km itu.
Perkembangan proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara pada Selasa (3/7/2018)./Istimewa-PT Jasamarga Manado Bitung
Perkembangan proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara pada Selasa (3/7/2018)./Istimewa-PT Jasamarga Manado Bitung

Bisnis.com, MANADO — PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) menargetkan jalan tol Manado—Bitung dapat beroperasi pada kuartal II/2020. Proses pembebasan lahan masih menjadi penyebab utama belum rampungya proyek sepanjang 39 km itu.

Direktur Utama JMB George Manurung mengatakan bahwa konstruksi seksi 2A saat ini sudah mencapai 81,03%, sedangkan seksi 2B baru mencapai 13,19%. Adapun, realiasasi pembebasan lahan kedua seksi tersebut masing-masing sudah mencapai 99,61% dan 83,42%.

“Untuk seksi 2B walaupun memang lahan sudah bebas di atas 80% tapi cuma masih spot-spot, jadi tidak menerus, sehingga proyeknya agak kurang maksimal dalam konstruksinya,” katanya di Manado, Senin (25/3/2019).

Menurutnya, kendala utama dalam proses pembebasan lahan selama ini adalah persoalan harga tanah yang harus dibeli. Selain itu, masalah lainnya adalah persoalan administrasi, seperti kelengkapan dokumen ataupun sertifikat tanah.

“Tetapi harganya kemarin sudah lebih bagus, sekarang tinggal masalah administrasi. Misalnya, waktu orang membebaskan tanahnya dokumennya tidak lengkap, atau mereka tidak punya sertifikat aslinya, atau harus melalui ahli waris, itu akhirnya harus dititipkan ke pengadilan, konsinyasi,” jelasnya.

Dia menargetkan seluruh proses pembebasan lahan dapat dirampungkan sebelum semester I/2019 berakhir. Dengan target tersebut, proses konstruksi juga akan dipercepat untuk mencapai target beroperasinya jalan tol itu pada kuartal II/2020.

Adapun, pada akhir tahun ini perseroan menargetkan jalan tol tersebut sudah mulai beroperasi untuk memfasilitasi perayaan Natal dan tahun baru. Namun, panjang jalan yang akan dioperasikan pada akhir tahun baru mencapai sekitar 26 km.

“Akhir tahun mungkin masih 26 km, dari awal seksi 1 sampai simpang susun Danowudu, karena Bitung masih proses pembebasan lahan, tetapi kalau total operasinya, kami harapkan kuartal II/2020,” ujarnya.

Sementara itu, dia menilai sisi kelayakan komersial jalan tol Manado—Bitung masih cukup rendah. Target lalu lintas harian rata-rata (LHR) dipatok sekitar 14.000 kendaraan per hari, namun kondisi eksisting saat ini belum mencapai angka tersebut.

Hal itu pula yang membuat konstruksi jalan tol ini tidak sepenuhnya dibangun oleh JMB. Seksi 1A dan 1B sepanjang 2014 dibangun oleh pemerintah dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pinjaman dari China.

“Karena memang tol ini dari sisi traffic masih minim, pemerintah kan memang tidak mau pembangunan hanya di Jawa dan Sumatera, tapi juga di Sulawesi. Dengan membantu 14 km, kerja sama dengan Jasamarga 25 km, tarif tolnya diharapkan bisa rendah dan terjangkau masyarakat,” jelasnya.

Dia menjelaskan, apabila sudah beroperasi penuh secara komersial, tarif akan dipatok di kisaran Rp900/km. Dengan demikian, tarif yang harus dibayarkan oleh setiap kendaraan dari Manado menuju Bitung mencapai sekitar Rp36.000.

Perseroan juga merencanakan akan membangun dua rest area sepanjang jalan tol Manado—Bitung. Sejauh ini rencana tersebut masih berada dalam proses desain. Dia mengharapkan area tersebut dapat diisi oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sulawesi Utara.

“Sampai saat ini sedang desain, belum membahas pelaku usahanya. Tetapi kami akan mengajak pelaku UMKM, seperti yang diminta oleh pemerintah, jadi jalan tol itu harus dirasakan oleh masyarakat sekitar, dengan mengajak pelaku usaha masuk di rest area,” jelasnya.

Jalan tol akan menghubungkan dua kota terbesar di Sulawesi Utara, yakni Manado dan Bitung. Proyek ini dibagi menjadi dua tahap, yakni Seksi 1 yang menghubungkan Manado—Airmadidi dan Seksi 2 yang menghubungkan Airmadidi—Bitung.

Proyek ini merupakan bagian dari proyek prioritas pemerintah untuk mendukung peningkatan lalu lintas mendukung sektor wisata serta pertumbuhan ekonomi di Manado, Minahasa Utara dan Bitung. Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper