Bisnis.com, MAKASSAR - Langkah digitalisasi nozzle pada SPBU di Regional Sulawesi baru memasuki tahapan sosialisasi di pengujung 2018.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Roby Hervindo mengemukakan belum ada SPBU di Sulawesi telah menerapkan digitalisasi termasuk SPBU kelolaan perseroan berlabel COCO.
Menurut dia, sosialisasi sebagai tahapan awal tengah dilakukan secara per wilayah aau provinsi agar dalam pelaksanaan digitalisasi mendatang bisa lebih optimal.
Adapun sosialisasi awal dilakukan di Sulawesi Utara dan bakal dilanjutkan di Sulawesi Selatan serta wilayah lainnya di cakupan operasional Pertamina MOR VII Sulawesi.
"Tahap awal sosialisasi dulu, kemudian penerapan [digitalisasi] bertahap," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (18/12/2018).
Dia menerangkan, setelah sosialisasi telah dilakukan menyeluruh, kemudian memasuki fase persiapan lalu penerapan pada jaringan SPBU yang ada di Sulawesi.
Baca Juga
Secara umum, perseroan menargetkan sebanyak 413 SPBU di Sulawesi sebagai sasaran digitalisasi nozzle dan diproyeksikan bisa terealisasi sepenuhnya pada Desember 2019.
Sebagai informasi, Pertamina pada Agustus 2018 lalu telah menjalin perjanjian kerja sama dengan PT Telkom Indonesia Tbk untuk pembangunan sistem digital secara bertahap di 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum.
Adapun digitalisasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat terkait pasokan, stok, dan kebutuhan bahan bakar minyak. Dengan demikian, sistem digital nantinya diharapkan memudahkan pemerintah memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid sebelumnya mengungkapkan digitalisasi yang dilakukan meliputi penyediaan infrastuktur digital SPBU, pusat data dan konektivitas di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, serta pemeliharaan selama jangka waktu perjanjian.
Selain itu, kedua pihak juga sepakat mengembangkan platform penyaluran BBM untuk memantau stok di tangki penyimpanan SPBU, jumlah yang dikeluarkan, hingga pendapatan penjualan.
“Melalui sistem digital diharapkan pengawasan stok dan distribusi BBM dapat lebih efektif,” ujarnya.