Bisnis.com, MAKASSAR - Pertamina MOR VII Sulawesi mengklaim sebanyak 1.381 pemilik pangkalan elpiji yang berada di wilayah terdampak bencana geologi Sulawesi Tengah telah beraktivitas normal menyalurkan kebutuhan elpiji bagi konsumen.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi Roby Hervindo mengemukakan seluruh pangkalan yang dioperasikan oleh pelaku usaha lokal setempat tersebut ikut berpartisipasi aktif dalam upaya pemulihan energi di wilayah terdampak bencana.
Dia menguraikan, jumlah pangkalan yang operasional itu bahkan telah mencapai persentase hingga 94% dari total 1.473 pangkalan LPG rekanan Pertamina yang tersebar proporsional pada wilayah terdampak yakni Palu, Donggala dan Sigi.
"Proses pemulihan operasional pangkalan ini tidak terlepas dari berbagai upaya cepat dilakukan, mulai dari pendirian pangkalan sementara hingga membentuk pangkalan pengganti untuk pangkalan yang lokasinya tidak bisa digunakan atau sulit diakses,” ujar Roby dalam keterangan, Selasa (23/10/2018).
Dia menguraikan, sebelumnya dalam memenuhi kebutuhan elpiji bagi masyarakat, terdapat 3 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dan 12 agen elpiji di wilayah Palu, Donggala dan Sigi seluruhnya telah beroperasi sejak minggu ke 2 pasca bencana.
Sehingga dengan operasional 1.381 pangkalan maka akses masyarakat di wilayah Palu, Donggala dan Sigi akan semakin mudah dalam memperoleh elpiji baik itu elpiji subsidi maupun elpiji non subsid.
Baca Juga
Selain menyalurkan elpiji melalui pangkalan aktif, perusahaan juga telah menyalurkan elpiji ke masyarakat melalui kegiatan operasi pasar yang dilakukan sejak 3 Oktober 2018 dan terus berlanjut hingga saat ini.
Dalam kurun waktu tersebut, realisasi penyaluran telah mencapai 155.000 tabung elpiji subsidi 3 Kg yang didistribusikan pada 320 titik di Kota Palu, Donggala dan Sigi.
Pada sisi lain, langkah sosial berupa bantuan bagi para pengungsi dengan memberikan elpiji serta kompor gratis ke pengungsi, Rumah Sakit, BPBD dan beberapa dapur umum seperti World Central Kitchen juga dilakukan Pertamina
“Adapun bantuan elpiji yang kami salurkan untuk kebutuhan bantuan ini ada 492 tabung terdiri dari 393 tabung Bright Gas 12 Kg, 22 tabung Bright Gas 5,5 Kg, 54 tabung elpiji 3 Kg dan 23 tabung LPG 50 Kg," paparnya.
Kemudian untuk World Central Kitchen yakni organisasi non profit internasional yang bergerak di bantuan dapur umum, Pertamina telah membantu menyediakan 6 tabung LPG 50 Kg dan 4 set kompor.
Disamping menyalurkan elpiji melalui pangkalan dan kegiatan operasi pasar, Pertamina juga telah mengalokasikan elpiji 3 Kg subsidi, Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas 12 Kg di tujuh unit SPBU wilayah terdampak.
Sedangkan untuk LPG Non Subsidi Bright Gas dapat diperoleh konsumen pada di 11 unit SPBU di Kota Palu dan 1 SPBU di Kabupaten Sigi.
“Kami akan terus mengoptimalkan penyaluran dan memperluas akses pembelian elpiji untuk memberikan jaminan suplai agar kebutuhan elpiji di masyarakat terpenuhi, khususnya di wilayah terdampak bencana,” pungkas Roby.