Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendungan Pelosika di Sultra Akan Tetap Dibangun, Kapan?

Kendati dicoret dari proyek strategis nasional, pembangunan Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara tetap masuk dalam rencana proyek bendungan yang akan dilelang pada 2019.
Data Teknis Proyek Pembangunan Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara./http://bwssulawesi4.com/
Data Teknis Proyek Pembangunan Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara./http://bwssulawesi4.com/

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati dicoret dari proyek strategis nasional, pembangunan Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara tetap masuk dalam rencana proyek bendungan yang akan dilelang pada 2019.

Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ni Made Sumiarsih mengatakan bahwa saat ini proyek dengan perkiraan kapasitas tampung 800 juta meter kubik tersebut tengah menunggu proses pengkajian ulang desain untuk selanjutnya diusulkan pendanaannya kepada Pemerintah China.

Penyusunan desain bendungan tersebut bakal menggunakan dana hibah dari China. Adapun, Sumiarsih mengatakan bahwa usulan pendanaan untuk bendungan berkapasitas besar tersebut mencapai Rp4 triliun—Rp5 triliun.

“Masih menunggu untuk review design-nya, ini memang agak lama, tetapi kami targetkan tetap masuk untuk dilelang pada akhir 2019,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Dengan target lelang pada akhir 2019, Sumiarsih memperkirakan konstruksi pembangunan Bendungan Pelosika baru akan dimulai pada 2020.

Sebelumnya, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas mencoret beberapa proyek dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) terbaru.

Pencoretan proyek dikarenakan dua pertimbangan yakni proyek yang bersangkutan belum melakukan financial close atau belum memulai tahapan konstruksi pada kuartal ketiga 2019.

“Tetap berjalan meskipun jadi non-PSN, tapi memang konstruksinya setelah 2019 dan lelangnya diharapkan bisa pada akhir 2019,” ujar Sumiarsih.

Rencananya, bendungan tersebut akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir yang dapat mengurangi debit air genangan sebesar 53,20%, sebagai penyedia air irigasi untuk daerah irigasi seluas 23.000 hektare, penyedia air baku dengan debit sebesar 750 liter/detik, sebagai PLTA dengan kapasitas 2 x 10,5 MW, dan sebagai tempat wisata dan sarana olahraga air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper