Bisnis.com, MAKASSAR - Mayoritas pelaku koperasi dan UMKM di Sulawesi Selatan dinilai masih kesulitan dalam meningkatkan kapasitas usaha maupun pengembangan lantaran terbentur kompetensi yang sangat terbatas.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Abdul Malik Faisal mengatakan kondisi tersebut membuat koperasi maupun UMKM Sulsel cenderung belum bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian.
Kendati demikian, dia optimistis jika untuk kedepannya seluruh pelaku koperasi dan UMKM di Sulsel bisa memiliki daya tumbuh kembang melalui serangkaian dorongan maupun sinergitas yang berorientasi pada penguatan kapasitas hingga kompetensi dalam berbagai aspek.
Menurutnya, salah satu dorongan rill yang tengah dilakukan dinas yakni menggelar bimbingan teknis secara berkala bagi pelaku koperasi dan UMKM agar kualitas maupun kompetensi SDM bisa lebih meningkat dalam mengotimalkan potensi yang bisa digarap oleh segmen tersebut.
"Persoalan dasarnya memang pada sisi kualitas dan kompetensi saja. Jumlah koperasi dan UMKM di Sulsel itu sangat banyak tetapi tidak sejalan dengan kualitasnya, mayoritas sebenarnya," ujar dia, Rabu (12/9/2018).
Malik menjelaskan, hal tersebut selanjutnya membuat kinerja koperasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) relatif masih tertinggal seiring dengan lemahnya manajemen, penguasaan teknologi dan pemasaran serta rendahnya kompetensi kewirausahaan hingga akses ke berbagai sumberdaya produktif.
Baca Juga
Untuk panjang, dia mengharapakn sebagian besar koperasi bisa berketagori hebat serta UMKM naik kelas untuk kemudian mempercepat transformasi sebagai ujung tombak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.
Adapun implementasi dorongan penguatan kapasitas yang dilakukan dinas adalah bimbingan teknis sehingga memiliki daya saing dan daya tumbuh.
Kepala UPT PLUT Sulsel Andi Diah mengatakan mimtek digelar untuk meningkatkan kualitas SDM bagi pengurus dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan memberikan penguatan dalam pengelolaan usaha.
Kegiatan diikuti sebanyak 80 orang atau terdiri dari 4 kelas (masing-masing 20 orang) peserta Bimbingan Teknis (Bimtek), yakni Bimbingan Teknis Penilaian Kesehatan Koperasi, Bimtek Bimbingan Teknis Pemasaran Bagi UMKM Orientasi Ekspor, Bimbingan Teknis Smart Business Map (SBM) serta bmbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan bagi UMKM.