Bisnis.com, MAKASSAR - Eksportasi Sulawesi Selatan pada periode Januari-Maret 2018 hanya mampu menyentuh US$248,54 juta dan masih dalam tren pelemahan.
Secara agregat periode yang sama tahun lalu, kinerja ekspor Sulsel pada kuartal pertama 2018 turun 6,39%.
Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengemukakan komposisi ekspor Sulsel masih didominasi oleh komoditas nikel dengan nilai mencapai US$170,45 juta.
"Nikel ini juga mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi secara tahunanmencapai 18,42%, sehingga penurunan kinerja ekspor Sulsel bisa sedikit tertahan secara kumulatif," katanya, Senin (16/4/2018).
Di sisi lain, kelompok komoditas perikanan dan kelautan sebagai salah satu kontibutor utama Sulsel mencatatkan kinerja negatif yang sangat kentara.
Sepanjang kuartal I/2018, kelompok komoditas itu terjun bebas hingga 69,63% menjadi US$7,76 juta padahal pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$25,57 juta.
Baca Juga
Kemudian untuk negara tujuan ekspor, Sulsel masih menjadi penyerap tertinggi komoditas Sulsel dengan nilai mencapai US$177,39 juta lalu Tiongkok US$33,44 juta sedangkan selebihnya terbagi ke beberapa destinasi lainnya.
Jepang dan Tiongkok bahkan mendominasi serapan komoditas Sulsel dari sisi nilai dengan persentase mencapai 84,82% terhadap nilai ekspor periode Januari-Maret 2018.
Sementara itu, importasi Sulsel justru menorehkan pertumbuhan meski dalam skala yang sangat terbatas yakni hanya 0,62%.
Adapun nilai impor Sulsel pada kuartal pertama tahun ini sebesar US$256,06 juta yang didominasi importasi bahan bakar mineral dengan nilai mencapai US$96,72 juta.
Lalu ada juga impor alat/mesin kelistrikan dengan nolai US$34,19 juta serta selebihnya terbagi pada beberapa kelompok komoditas lainnya.