Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Muamalat menargetkan mampu menghimpun dana kelolaan hingga Rp40 miliar per bulan dari jalinan kerjasama perseroan dengan asosiasi penyelenggara perjalanan ibadah umrah di wilayah timur.
Pemimpin Bank Muamalat Region Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Ahmad S. Ilham mengatakan penghimpunan dana umrah itu merupakan proyeksi kumulatif dari seluruh anggota asosiasi yang beroperasi di cakupan operasional perseroan.
Menurut dia, proyeksi itu mengacu pada potensi perjalanan ibadah umrah pada wilayah timur terutama di Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu daerah dengan trafik perjalanan umrah terbesar di Tanah Air.
"Namun itu proyeksi paling minimal, dengan asumsi perusahaan penyelenggara ibadah umrah itu mampu mengarahkan calon jemaah menyimpan dananya melalui produk kami," katanya kepada Bisnis, Senin (9/4/2018).
Menurut dia, kecenderungan calon jemaah yang lebih memilih melakukan penyetoran dana langsung ke travel umrah menjadi salah satu titik perhatian perseroan.
Kondisi demikian dipengaruhi oleh tingkat literasi masyarakat yang belum terlalu memahami skema pengelolaan dana umrah melalui perbankan.
Baca Juga
Ahmad mengemukakan, jalinan kerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Sulampua juga berfokus melakukan edukasi terhadap calon jemaah agar memanfaatkan produk perbankan untuk pengelolaan dana perjalanan umrah.
"Untuk jangka panjang, target Rp40 miliar pengelolaan dana ini sangat realistis tercapai. Literasi kami giatkan, sejalan dengan potensi bisnis umrah yang kuat di wilayah ini," paparnya.
Ketua Amphuri Sulampua Azhar Gazali mengatakan jalinan kerjasama dengan Bank Muamalat itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan jaminan keamanan dana umrah dari calon jemaah.
"Pelibatan perbankan untuk memastikan dana calon jemaah aman, dan secara khusus pengelolaannya dilakukan dengan prinsip syariah," katanya.
Sebelumnya, Bank Muamalat juga telah meluncurkan gerakan berhaji sejak dini di Makassar sebagai upaya memacu kuantitas akun rekening atau NoA yang ditargetkan menyentuh 1.000 akun di wilayah timur pada semester pertama 2018.
Seluruh penghimpunan dana itu dalam bentuk produk tabungan haji dan umrah Bank Muamalat yang menjadi bentuk fasilitasi perseroan bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan haji maupun umrah.
Dari sisi bisnis, Ahmad menguraikan produk tabungan itu diproyeksikan mampu menjadi penopang utama penghimpunan DPK perseroan di Sulampua seiring dengan potensi pasar yang sangat besar.
Dia mencontohkan, daftar tunggu haji di Sulsel bahkan sudah mencapai 30 tahun sehingga perencanaan melalui tabungan sejak dini menjadi alternatif paling memungkinkan merealisasikan ibadah sakral tersebut.