Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Mulai Ekspor 60.000 Ton Jagung ke Filipina

Ekspor komoditas jagung Sulawesi Selatan ke Filipina dengan kuantitas 60.000 ton ekuivalen Rp210 miliar direalisasikan secara bertahap.

Bisnis.com, MAKASSAR - Ekspor komoditas jagung Sulawesi Selatan ke Filipina dengan kuantitas 60.000 ton ekuivalen Rp210 miliar direalisasikan secara bertahap.

Pengiriman komoditas yang memanfaatkan jalur pelayaran langsung atau direct call dari Pelabuhan Makassar, Sulsel, ke negara tujuan Filipina itu menjadi salah satu langkah rill upaya penguatan kinerja ekspor Sulsel yang cenderung melemah dalam beberapa waktu terakhir.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang melepas ekspor tahap awal komododitas jagung tersebut, Jumat (9/3/2018), mengatakan realisasi ekspor tersebut tidak hanya berkontribusi terhadap struktur devisa negara, tetapi juga ikut mendorong peningkatan petani jagung di Sulawesi Selatan.

"Serapan jagung dari petani akan naik. Kalkulasi sederhananya, produksi jagung Sulsel itu 2,23 juta ton kemudian harga beli di tingkat petani Rp3.150 per kilogram, potensi pendapatan Rp7 triliun. Paling minimal ada margin sekitar Rp4 triliun untuk petani, bisa sejahtera," katanya dalam seremoni pelepasan ekspor Jagung Sulsel ke Filipina, Jumat (9/3/2018).

Di sisi lain, lanjut Amran, pengiriman komoditas jagung asal Sulsel itu bagian dari program pemerintah mengejar target ekspor jagung di kisaran 4 juta ton hingga 5 juta ton secara kumulatif nasional dalam beberapa tahun ke depan.

Rangkaian eksportasi jagung telah dimulai pada awal tahun ini, di mana pengiriman langsung sebelumnya dilakukan melalui Gorontalo ke Filipina dan saat ini juga direalisasikan melalui Makassar.

Selanjutnya, urai Amran, ekspor jagung dijadwalkan lagi dikirim dari NTB pada pekan depan, lalu ada di Jawa Timur dan Sulawesi Barat sehingga secara kumulatif volume jagung yang dikirim ke sejumlah negara tujuan bisa mencapai 300.000 ton pada semester pertama tahun ini.

Kinerja eksportasi jagung itu diklaim sebuah prestasi mengingat pada 2015 silam impotartasi jagung masih dilakukan Indonesia dengan volume 3,4 juta ton untuk memasok kebutuhan industri pakan ternak dalam negeri.

Dalam kesempatan sama, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengemukakan realisasi ekportasi jagung itu merupakan hasil kerja seluruh stakholder untuk meningkatkan kinerja ekspor Sulsel.

"Ini juga menjadi sebuah pembuktian jika Sulsel tidak lagi membutuhkan importasi komoditas-komoditas pertanian. Namun memang untuk optimalisasinya sangat dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dengan pelaku usaha, stakholder hingga petani," urainya.

Sejauh ini, papar Syahrul, Sulawesi Selatan sudah melakukan eksportasi sekitar 85 komoditas pertanian atau agrbisnis ke 56 negara tujuan yang disesuaikan dengan permintaan pada negara destinasi ekspor.

Adapun pada rangkaian awal eksportasi 60.000 ton jagung ke Filipina, terdapat 6.700 ton jagung yang dikirim ke negara tersebut dan bakal berlanjut pada pengiriman selanujutnya sampai total target awal dituntaskan.

Pengiriman komoditas itu direalisasikan oleh beberapa eksportir asal Sulsel yang menyerap jagung dari petani lokal yang berbasis produksi pada beberapa sentra prduksi.

Beberapa kabupaten yang produksi jagung antara lain Maros, Sidrap, Bone, Wajo, Soppeng, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba serta wilayah Luwu Raya.

Sebagai informasi, Sulsel merupakan salah satu sentra produksi jagung di Tanah Air, di mana pada 2017 lalu produktivitasnya mencapai 2,34 juta ton atau naik 13,38% dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,06 juta ton.

Jika dirunut dari 2018 silam hingga 2017, produksi jagung Sulsel mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 8,69% per tahun dan menjadi salah satu komoditas unggulan Sulsel dan kini lebih beroientasi ekspor di samping memenuhi kebutuhan industri pakan dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler