Bisnis.com, MAKASSAR - PT Semen Tonasa mematok produksi sebanyak 6,5 juta ton pada tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infastruktur maupun permintaan skala ritel.
Direktur Utama Semen Tonasa Subhan mengemukakan target produksi bakal diiringi dengan upaya penetrasi pada ceruk pasar yang belum tergarap optimal selama ini.
Dia menyebutkan, besaran produk semen yang dipatok perseroan itu mengalami kenaikan sekitar 6% dari estimasi produksi pada tahun ini.
"Memang ada kecenderungan pasar semen domestik terkhusus KTI masih mengalami perlambatan. Tetapi produksi tetap kami jaga, optimalisasi pasar kami lakukan tahun depan," katanya kepada Bisnis, Jumat (29/12/2017).
Selain domestik, lanjut dia, perseroan juga akan mengalokasikan produksi semen untuk menjajal sejumlah negara di regional Asia dalam kerangka ekspor.
Serangkaian hal tersebut melandasi perseroan untuk menjaga kinerja produksi semen tetap pada level yang meningkat kendati pasar maupun permintaan belum sepenuhnya berada pada titik agresif.
Khusus di wilayah timur, Subhan berfokus menjaga kinerja penguasaan pasar agar tetap berada pada angka di kisaran 38% hingga 40% sekaligus mengukuhkan pada posisi teratas.
Subhan juga menegaskan, konsistensi tersebut bakal dibarengi dengan penguatan mutu dan kualitas semen yang diproduksi agar mampu bersaing dengan brand lain yang relatif gencar menjajal wilayah timur atau KTI.
Kemudian dari sisi jaringan distribusi Semen Tonasa yang terafilisasi dengan PT Semen Indonesia Tbk. itu memiliki 9 unit pengantongan semen (UPS) atau placking plant yang tersebar pada sejumlah daerah di wilayah timur dengan kapasitas keseluruhan mencapai sekitar 5 juta ton per tahun.
Sementara itu, kapasitas terpasang produksi maksimal perseroan mencapai sekitar 7 juta ton per tahun yang terdiri dari 4 unit pabrik aktif yakni Tonasa II dan III masing-masing berkapasitas 600.000 ton per tahun, Tonasa IV sebanyak 2,3 juta ton serta Tonasa V berkapasitas 2,5 juta ton.