Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMBIAYAAN MODAL VENTURA, Pemanfaatan Dana Non-Bank Meningkat

Pemanfaatan sumber dana dari industri keuangan non-bank oleh pelaku sektor modal ventura mengalami peningkatan hingga Oktober 2017.

Bisnis.com, JAKARTA—Pemanfaatan sumber dana dari industri keuangan non-bank oleh pelaku sektor modal ventura mengalami peningkatan hingga Oktober 2017.

Merujuk pada Otoritas Jasa Keuangan tentang statistik lembaga pembiayaan hingga Oktober 2017 menunjukan nilai total utang atau pinjaman jangka panjang sektor modal ventura mencapai Rp2,89 triliun atau meningkat sebesar 17,47% (year-on-year/yoy). Utang sektor modal ventura dari industri keuangan nonbank tercatat meningkat sebesar 55,8% menjadi Rp1,23 triliun dari sebelumnya Rp789 miliar.

Realisasi tersebut didukung dengan adanya lonjakan pinjaman jangka panjang dari industri non-bank luar negeri yang naik sebesar 87,8% (yoy) menjadi Rp911 miliar, sedangkan utang dari industri nonbank dalam negeri hanya tumbuh tipis sebesar 5,2% (yoy) menjadi Rp319 miliar.

Sementara itu, sumber pendanaan dari perbankan turun 9,1% (yoy) menjadi Rp628 miliar, sedangkan sumber pendanaan dari badan lembaga sebesar Rp1,03 triliun, atau tumbuh sebesar 4,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp981 miliar.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait mengatakan pelaku industri modal ventora mengharapkan mendapatkan lebih mudah dan lebih murah.

“Kami berupaya untuk dapat dana yang lebih murah dan yang tidak berbelit dalam prosedurnya,” kata Jefri kepada Bisnis, Selasa (5/12/2017).

Kendati demikian, nilai total pembiayaan sektor modal ventura mengalami penurunan sebesar 15,79% (yoy) atau menjadi Rp6,77 triliun. Jefri mengatakan penurunan tersebut sebagai dampak dari berkurangnya beberapa pelaku modal ventura.

“Memang ada pemain yang pull out dari bisnis ini terutama yang melakukan financing,” jelasnya.

Padahal, pihaknya menargetkan pembiayaan modal ventura hingga semester II/2017 dapat tumbuh hingga dua digit dengan banyaknya perusahaan rintisan yang terus bertumbuh.

Menurut Jefri, investasi atau funding di perusahaan teknologi finansial atau tekfin akan tumbuh melihat potensi penduduk Indonesia yang sangat besar. Oleh karena itu, pembiayaan modal ventura tetap bisa bertumbuh. Apalagi, katanya,regulator juga memberi dukungan melalui peraturan dan pengawasan kepada para investor.

“Jadi investor dari dalam negeri mulai matang dan teredukasi. Sedangkan dari luar negeri pun juga sangat positif,” jelasnya.

Jefri mengakui dalam pengembangan venture fund memang belum sempurna lantaran beberapa kendala yang masih dihadapi modal ventura, terutama terkait pengenaan pajak. Dia mengatakan tax incentive untuk modal ventura guna membangun keberpihakan di segmen UKM supaya lebih mampu berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler