Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja perbankan Sulawesi Selatan masih mencatatkan tren yang positif kendati hanya mencatatkan pertumbuhan dalam skala yang relatif terbatas.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulampua mencatat, aset perbankan yang beroperasi di Sulsel per Oktober 2017 hanya bergerak 7,67% secara tahunan (YoY) per Oktober 2017 menjadi Rp135,78 triliun.
Capaian tersebut ditopang oleh kinerja penyaluran kredit perbankan yang tumbuh sebesar 9,48% (YoY) pada Oktober 2017 menjadi Rp114,38 triliun, di mana sejalan dengan realiasi kredit produktif maupun konsumer yang juga melaju cukup tinggi pada periode tersebut.
Kemudian untuk DPK secara kumulatif per Oktober 2017, perbankan Sulsel mampu menghimpun dana sebesar Rp88,47 triliun, meski dengan pertumbuhan di level 5,61% (YoY).
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulampua Indarto Budiwitono mengatakan kinerja positif perbankan di Sulsel tersebut masih bersumber dari konvensional yang memang menorehkan performa cukup agresif per Oktober 2017.
"Aset bank-bank konvensional tumbuh hingga 7,97% secara year on year, sedangkan perbankan syariah hanya mampu membukukan pertumbuhan 2,55%," katanya dalam paparan resmi, Senin (4/12/2017).
Adapun kredit perbankan konvensional bahkan mampu melaju hingga 9,68% (YoY) menjadi Rp108,11 triliun serta DPK sebesar Rp84,26 triliun dengan pertumbuhan tahunan 5,62% per Oktober 2017.
Sementara itu, kinerja perbankan syariah di Sulsel cenderung masih tertahan dengan pertumbuhan aset per Oktober 2017 di level 2,55% (YoY) ekuivalen Rp7,15 trilun, kemudian pembiayaan hanya bergerak 6,12% (YoY) serta DPK 5,4% (YoY).
Secara komposisi, aset bank konvensional masih mendominasi mencapai 94,73% sedangkan syariah hanya 5,27%.