Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Produktif Bank Sulselbar Diyakini 25% di 2017

Komposisi kredit produktif Bank Sulselbar ditargetkan bisa berada pada level 25% terhadap total penyaluran kredit perseroan hingga akhir tahun ini.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Komposisi kredit produktif Bank Sulselbar ditargetkan bisa berada pada level 25% terhadap total penyaluran kredit perseroan hingga akhir tahun ini.

Direktur Pemasaran Bank Sulselbar Rosmala Arifin mengatakan sasaran rasio kredit produktif itu memungkinkan mampu tercapai karena sejumlah debitur potensial dalam tahapan proses penyaluran.

"Jelang akhir tahun, rasio kredit produktif ada kecendrungan penurunan akibat kredit konstruksi bisanya sudah lunas. Tetapi kami masih ada beberapa kredit yang on progress, sehingga kami masih berupaya mengejar target rasio 25% di 2017 ini," katanya kepada Bisnis, Minggu (3/12/2017).

Rosmala menyebutkan, komposisi kredit produktif tehadap total penyaluran pinjaman perseroan pada kuartal IV/2017 berjalan, berada pada level 20% dengan kualitas yang sangat terjaga.

Adapun penyaluran kredit produktif diarahkan pada beberapa segmen diantaranya UMKM, lalu konstruksi maupun infrastruktur yang direalisasikan melaui skema sindikasi.

Menurut dia, segmen UMKM bakal tetap menjadi prioritas Bank Sulselbar untuk tahun depan dalam penyaluran kredit produktif sebagai upaya menggairahkan pelaku sektor tersebut sehingga memberikan kontribusi aktif terhadap perekonomian daerah.

Sebagai informasi, bank milik pemda se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat itu menorehkan kinerja yang cukup agresif pada periode kuartal ketiga tahun ini.

Merujuk pada laporan keuangan perseroan per September 2017, aset Bank Sulselbar sebesar Rp19,12 triliun atau bergerak atraktif mencapai 17,71% dari posisi Desember 2016 pada nilai Rp16,24 triliun.

Kinerja tesebut ditopang oleh penyaluran kredit pada per kuartal III/2017 yang tumbuh 13,89% menjadi Rp12,95 triliun dari posisi Desember 2016 sebesar Rp11,37 triliun.

Kemudian penghimpunan DPK mencapai Rp13,92 triliun per September 2017 atau bergerak 26,31% dari Rp11,02 triliun pada Desember tahun lalu.

Sekedar diketahui, Bank Sulselbar pada tahun ini juga mulai menerapkan skema pembagian zona agar pemetaan sektor potensial lebih optimal sehingga penyaluran kredit produktif terakselerasi dinamis.

Secara rinci, pembagian zona dalam kerangka penyaluran pinjaman produktif meliputi Zona Makassar, Zona Parepare, Zona Palopo, Zona Bone dan Zona Bulukumba.

Keseluruhan zona itu memprioritaskan sektor agribisnis potensial sebagai sasaran penyaluran kredit produktif dengan harapan menjangkau debitur segmen UMKM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper