Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melewati 3 kali groundbreaking, pembangunan kereta api trans Sulawesi tak kunjung kelar. Hal tersebut mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal meninjau langsung proyek tersebut ke Makassar. Budi rencananya berangkat pada 27 Oktober. "Hari Jumat saya akan ke Makassar. Intinya kami akan selesaikan 40 kilometer dengan APBN," katanya kepada Bisnis, Rabu (25/10/2017).
Tahap awal proyek kereta api pertama di Sulawesi ini sendiri rencananya dimulai dari Kabupaten Barru ke Kabupaten Pangkep sepanjang 44 kilometer. Saat ini rel yang sudah terpasang baru 16 kilometer. Padahal rencananya tahun depan kereta tersebut sudah bisa dioperasikan.
Sebelumnya, Direktur Prasarana Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri menyebutkan, untuk target operasi tahap awal ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp3,3 triliun lebih. Pada 2016 lalu, sudah dialokasikan Rp1,05 triliun lebih.
Untuk sisanya sebesar Rp2,3 triliun lebih, Kemenhub sudah menjamin akan memenuhinya. Apalagi kebutuhan tersebut sudah teralokasikan dalam pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Awalnya, pembangunan proyek ini direncanakan dari Barru ke Pare-Pare di sebelah utara. Namun karena pertimbangan teknis, pembangunan diubah ke selatan.
Pertimbangannya adalah, untuk rute ke Parepare konstruksinya butuh biaya sangat besar. Ada jalur sepanjang enam kilometer yang konstruksinya harus dibuat elevated atau melayang. Dari enam kilometer tersebut, dibutuhkan anggaran sebesar Rp2 triliun lebih.
Selain rel 16 kilometer yang sudah terpasang, tengah digenjot juga 43 kilometer badan jalur dan track. Ada pula pembangunan stasiun 6 sebanyak unit. Lalu jembatan 12 unit, terowongan 3 unit, underpass dan elevated 6 unit, serta DIPO track 1 unit.
Khusus 44 kilometer tahap pertama yang dioperasi bakal dikhususkan untuk barang. Utamanya mengangkut semen dari dua pabrik ke dua pelabuhan di Kabupaten Barru.
Dalam pertemuan menteri perhubungan se-Asia dan Eropa di Bali beberapa waktu lalu, Budi Karya bertemu Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korsel Maeng Sung Kyu.
Hasil pertemuan tersebut menghasilkan poin bahwa pemerintah Korea Selatan tertarik berinvestasi di proyek ini. "Kami beri kesempatan kepada Korea Selatan untuk berinvestasi terutama di kereta api Sulsel. Mereka tertarik," katanya
Total nilai investasi yang diperkirakan bisa diperoleh dari Korea Selatan sekira Rp20 triliun. Namun nilai tersebut bukan hanya untuk kereta api trans Sulawesi saja. Nota kesepahaman rencananya akan dilakukan beberapa bulan lagi.