Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Sulutgo-Malut Mengimbau Masyarakat Waspada Investasi Bodong

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulut-Go-Malut) Elyanus Pongsoda terus mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai investasi bodong yang masih tetap marak di Indonesia.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, MANADO – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulut-Go-Malut) Elyanus Pongsoda terus mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai investasi bodong yang masih tetap marak di Indonesia.

Elyanus mengatakan setelah net invest dan start up, pihaknya belum mendapat laporan investasi bodong di Sulut. "Dari 48 perusahaan yang melakukan kegiatan investasi bodong hemat saya dari jumlah itu tidak ada di Sulut," kata Elyanus, di Manado, Rabu (25/10/2017).

Dia menjelaskan perusahaan investasi bodong memang pernah terjadi di Sulut, pada tahun sebelumnya. "Dulu kan sempat booming net invest dan koperasi start up di Sulut yang kejadiannya sudah lama, sebelum saya di Manado, dan saat ini sudah dalam proses hukum oleh penegak hukum," katanya pula.

Namun, kata dia lagi, pernah terjadi pada awal tahun sempat muncul investasi bodong dari salah satu perusahaan yang memiliki cabang di Sulut. Tetapi hal itu telah diantisipasi Satuan Tugas Waspada Investasi Daerah.

"Terakhir yang sempat muncul di Manado adalah UN Swissindo yang menjanjikan pelunasan debitur macet di perbankan maupun industri keuangan bukan bank lainnya. Namun telah berhasil diredam oleh Satuan Tugas Waspada Investasi Daerah dengan memanggil Koordinator UN Swissindo Sulut dan meminta untuk menghentikan kegiatannya karena benar benar penipuan kepada masyarakat," katanya.

Karena itu, kata dia, masyarakat perlu diedukasi bilamana menemukan atau menerima tawaran investasi dengan keuntungan berlipat dalam waktu singkat.

"Jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, masyarakat bisa mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 1500655, email [email protected] atau [email protected]," ujarnya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sulut Aldy Lumingkewas mengimbau agar masyarakat mewaspadai penghimpunan uang dalam jumlah besar tanpa izin dengan kedok investasi.

"Tidak bisa dipungkiri sudah banyak masyarakat kita yang terjebak dengan investasi bodong, karena itu harus peka dengan tawaran bisnis yang menjanjikan keuntungan berlipat," ujarnya lagi.

Tak hanya itu, kata dia, ada juga masyarakat yang terjerumus pada investasi dalam bentuk arisan seperti arisan kendaraan atau rumah, tapi hasilnya nihil. Dia menyesalkan, tidak banyak korban yang melaporkan secara resmi tindakan penipuan yang dilakukan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper