Bisnis.com, MAKASSAR – Penerapan SNI oleh produsen dinilai menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong penguatan daya saing daerah yang sebagian besarnya bertumpu pada UMKM.
Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN Budi Rahardjo mengatakan penerapan standardisasi pada produk barang maupun jasa juga akan lebih mempercepat upaya diversifikasi pasar terutama pada skala global yang lebih berorientasi pada mutu dan kualitas.
Adapun untuk tataran domestik, lanjut dia, produk yang telah standarisasi atau berlabel lisensi SNI akan lebih memudahkan pemetaan produk potensial serta meningkatkan skala keekonomian daerah lokasi basis operasional produsen.
"Apalagi sekarang kompetisi pasar sudah mulai mengarah ke mutu, kualitas dan standardisasi. Di tingkat global, produk itu mesti memiliki pengakuan mutu [terstandardisasi] agar bisa diserap pasar," katanya di Makassar, Senin (23/10/2017).
Selain itu, produk yang telah mengantongi lisensi standardisasi juga bisa membentuk efesiensi dalam beberapa aspek, seperti pemangkasan biaya promosi namun tetap memiliki nilai jual yang keekonomian dan kompetitif.
Dengan kondisi tersebut, papar Budi, penerapan standardisasi terutama pada segmen industri skala kecil dan menengah di bisa menjadi stimulan dalam menjaga hingga meningkatkan daya saing daerah maupun nasional secara keseluruhan.
Di sisi lain, standardisasi juga menjadi sebuah proteksi bagi keberlangsungan industri Tanah Air dalam menghadapi gempuran produk asing sejalan dengan era perdagangan bebas.
Kendati demikian, rasio tingkat kesadaran produsen dalam mengantongi lisensi standardisasi masih relatif terbatas tercermin dari jumlah merek di Tanah Air yang mengantongi SNI.
Berdasarkan data statistik Badan Standarisasi Nasional (BSN) per September 2017, baru terdapat 11.385 produk yang berlabel SNI dan bersumber dari 9 sektor berklasifikasi ICS.
Dari jumlah tesebut, hanya sebanyak 9.841 SNI yang masih berlaku lantaran terdapat 1.904 SNI yang sudah tidak berlaku atau mengalami abolisi sesuai dengan ketentuan.
Mengacu pada kondisi tersebut, kata Budi, BSN dalam beberapa tahun terkahir secara berkelanjutan melakukan pameran produk standarisasi yang dikemas dalam Indoensia Quality Expo (IQE).
Adapun IQE merupakan event tahunan yang diiniasi BSN dan dimaksudkan menggairahkan minat produsen untuk mulai menerapkan standarisasi dengan mengantongi lisensi SNI.
"Khusus IQE 2017 sengaja kami gelar di daerah agar pelaku usaha bisa ikut berkontribusi dalam menghasilkan produk yang memiliki standarisasi," katanya.
Sebagai informasi, IQE 2017 yang memasuki tahun ke 5 penyelenggaran dipusatkan di Makassar, setelah pada edisi tahun sebelumnya secara rutin digelar di Jakarta.
Kasubag Pers dan Media Denny Wahyudi mengemukakan, pada perhelatan IQE 2017 akan memamerkan sederet produk berlisensi SNI dari sejumlah korporasi skala besar, kecil maupun menengah.