Bisnis.com, MAKASSAR – Konstruksi fisik proyek tol layang dalam kota di Makassar ditargetkan berjalan efektif mulai 2018 mendatang dengan durasi pengerjaan selama 2 tahun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya menerbitkan surat penambahan lingkup bagi badan usaha yang sebelumnya telah membangun dan mengoperasikan ruas tol eksisting di Makassar.
Adapun ruas tol layang tersebut direncanakan terintegrasi dengan jaringan tol yang mmilik PT Marga Utama Nusantara, anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk.
"Kita masukkan dalam scope of box karena ruas ini satu jaringan dengan tol yang sudah ada. Sehingga tidak perlu tender," katanya dalam Ground Breaking Tol Layang Dalam Kota Makassar, Kamis (19/10/2017).
Skema tersebut sama dengan pengusahaan tol lainnya di Tanah Air, yang mana pengerjaan diserahkan badan usaha pengelola jalan tol yang terkoneksi dengan ruas inisiatif tersebut.
Kendati demikian, langkah pelelangan tol layang dalam kota itu masih memungkinkan dilakukan jika badan usaha bersangkutan selaku investor tidak mampu secara finansial.
"Seluruh perizinan sudah rampung, tidak perlu tender kecuali badan usaha tidak mampu. Kita ingin proyek ini dipercepat, 2018 sudah dikerjakan," papar dia. Di sisi lain, proyek tersebut akan membuka lapangan kerja baru bagi di Makassar mulai dari tahapan konstruksi hingga pengoperasian nantinya.
Dengan kondisi tersebut, Basuki berharap pengerjaan fisik proyek itu bisa lebih dipercepat sehingga manfaatnya terhadap perekonomian daerah bisa dirasakan.