Bisnis.com, MAKASSAR - Penyaluran kredit perbankan untuk sektor pertanian dan perikanan di Sulawesi Selatan mencatatkan pertumbuhan sangat signifikan per Agustus 2017.
Sektor pertanian yang merupakan kontributor utama terhadap struktur perekononomian Sulsel, mencatatkan pertumbuhan hingga 22,2% secara tahunan dari sisi kinerja penyerapan kredit perbankan.
Kemudian untuk sektor perikanan bahkan mencatatkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi yang mencapai 31,3% pada peridoe yang sama dibandingkan dengan posisi per akhir kuartal III/2016 lalu.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulsel, Bambang Kusmiarso mengemukakan tren pertumbuhan penyerapan kredit oleh kedua sektor utama tersebut selalu berada pada level yang jauh di atas rata-rata laju penyaluran kredit perbankan secara kumulatif.
"Sebagai gambaran, kredit perbankan yang disalurkan per Agustus 2017 hanya bisa tumbuh 6,3%, kemudian khusus untuk kredit produktif pertumbuhan tahunannya di level 9,6%. Kami berharap, tren positif pada pertanian maupun perikanan bisa tetap terjaga, agar lebih terpacu dengan dukungan perbankan," katanya, Selasa (3/10/2017).
Kendati demikian, komposisi besaran nilai kredit untuk pertanian maupun perikanan Sulsel terhadap total penyaluran pinjaman perbankan masih sangat kecil.
Untuk periode pencatatan per Agustus 2017, nilai kredit yang terserap untuk sektor pertanian sebesar Rp3,2 triliun sedangkan sektor perikanan sekitar Rp539 miliar.
Nominal kedua sektor utama tersebut bahkan sangat jauh jika dibandingkan dengan sektor perdagangan yang mampu menyerap pinjaman perbankan sebesar Rp27,6 triliun per Agustus 2017.
Secara persentase, penyaluran kredit untuk sektor perdagangan di Sulsel masih menempati posisi pertama dengan volume 27,6%, sedangkan pertanian 3% serta perikanan 0,5% meskipun mencatatkan pertumbuhan yang agresif.
Secara keseluruhan nilai pinjaman yang disalurkan oleh perbankan Sulsel untuk periode per Agustus 2017 mencapai Rp107,8 triliun, di mana segmen produktif mencapai Rp61,3 triliun kemudian segmen konsumer Rp46,5 triliun.