Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Sulselbar mengisyaratkan bakal memanfaatkan IPO sebagai sumber modal untuk merealisasikan pemisahan unit usaha syariah atau UUS perseroan menjadi entitas mandiri sebelum tenggat waktu 2023 mendatang.
Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat mengatakan langkah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) menjadi instrumen terakhir yang bakal ditempuh perseroan jika dukungan penyertaan modal dari pemda tidak juga mencukupi.
Selain itu, lanjut dia, pelibatan BPD lain di Regional Sulawesi untuk pembentukan bank syariah sebagai alternatif pemisahan (spin off) UUS, juga dinilai relatif sulit direalisasikan lantaran terkendala regulasi masing-masing pemda selaku pemilik saham.
"Jika sudah demikian, jalan satu-satunya mesti IPO. Kami masih membutuhkan sekitar Rp300 miliar untuk spin off," ujarnya usai RUPS LB Bank Sulselbar, Jumat (29/9/2017).
Kendati demikian, kata Rahmat, manajemen masih terus berupaya mencari sumber pendanaan lain untuk mendukung spin off UUS sembari berharap penyertaan modal dari pemda bisa ditngkatkan.
Sejauh ini struktur modal UUS Bank Sulselbar sekitar Rp200 miliar, sedangkan rasio modal yang dipersyaratkan untuk pendirian entitas sebesar Rp500 miliar.
Di sisi lain, pemda se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat selaku pemegang saham perseroan pada tahun ini belum berencana menambah besaran penyertaan modal lantaran terkendala kapasitas APBD masing-masing.
Dari kesiapan operasional dan infrastruktur, UUS Bank Sulselbar dinilai telah layak untuk berdiri sendiri atau berpisah dari induk perseroan.
Merujuk pada kinerja UUS Bank Sulselbar per Juni 2017, total aset telah mencapai Rp744,11 miliar kemudian penyaluran pembiayaan sebesar Rp511,29 miliar serta penghimpunan DPK mencapai 559,76 miliar.
Kemudian dari sisi pendapatan penyaluran dana per Juni 2017 sebesar Rp49,78 miliar dengan perolehan laba bersih mencapai Rp16,59 miliar.
Kualitas pembiayaan juga sangat terjaga dengan rasio NPF nett di level 0,73% sedangkan rasio FDR sebesar 103,41%.
Adapun komposisi aset UUS terhadap total aset konsolidasian Bank Sulselbar sebesar 3,52% dari Rp21,13 triliun per Juni 2017.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sebelumnya mengakui jika permasalahan utama yang dihadapi dalam spin off unit syariah adalah kecukupan modal.
Kendati demikian, katanya, hal tersebut diklaim bisa diatasi karena terdapat beberapa skema lain yang bisa dilakukan guna mendapatkan dana segar untuk kemudian memenuhi persyaratan.
"Salah satunya melalui obligasi daerah, saya juga upayakan melalui dukungan alokasi dari APBD Sulsel. Sisa bicara dengan DPRD untuk tambahan modalnya," ujar Syahrul.
Namun untuk merealisasikan hal itu, Syahrul berharap mendapat pendampingan intensif dari OJK sehingga mewujudkan spin off UUS Bank Sulselbar sebagai pilot project di Tanah Air perihal pemisahan unit syariah pada BPD.