Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gencar Buka Akses Seluler, Telkomsel Target 40 Juta Pelanggan di Timur

PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel memproyeksikan pengguna layanan perseroan di wilayah timur sudah mencapai sekitar 40 juta pelanggan hingga akhir tahun ini.
Posko layanan internet dan telepon gratis yang disediakan Telkomsel di Pangkalan Bun/Istimewa
Posko layanan internet dan telepon gratis yang disediakan Telkomsel di Pangkalan Bun/Istimewa

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel memproyeksikan pengguna layanan perseroan di wilayah timur sudah mencapai sekitar 40 juta pelanggan hingga akhir tahun ini.

VP Sales & Marketing Telkomsel Area Papua Maluku Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka), Herry Setiawan mengatakan perluasan jangkauan jaringan menjadi salah satu agenda penting yang dilakukan perseroan untuk menambah pelanggan di timur.

"Penambahan pelanggan ini lebih menyasar pada daerah yang belum optimal mendapatkan layanan seluler. Karena untuk penguasaan pasar, kami sudah mencapai sekitar 80% di Pamasuka," katanya kepada Bisnis, Senin ,(21/8/2017).

Dengan posisi penguasaan pasar yang signifikan tersebut, lanjut dia, upaya penambahan pelanggan dititikberatkan pada penyediaan layanan seluler perseroan pada wilayah terpencil maupun pelosok di timur.

Adapun hingga semester pertama 2017, total pengguna layanan seluler Telkomsel di Pamasuka telah mencapai sebanyak 38 juta pelanggan dengan klaim penguasaan pasar hingga 80%.

Mengacu pada hal tersebut, kata Herry, penguatan kapasitas jaringan hingga penyediaan layanan pada daerah pelosok terutama pada wilayah kepulauan di timur menjadi upaya strategis untuk menambah jumlah pelanggan di timur.

Hal itu telah diimplementasikan perseroan melalui pembangunan infrastruktur BTS pada beberapa titik kepulauan di timur yang memiliki klasifikasi pulau terluar dan terdepan.

Selain kepulauan, perseroan juga mengupayakan penyediaan akses layanan telekomunikasi pada daerah terpencil dan pelosok dengan posisi geografis pegunungan di Pamasuka.

"Sejauh ini, kami telah membuka akses telekomunikasi pada 150 titik terpencil dan pelosok di timur, dan hingga akhir 2017 kami harap bisa menjangkau 600 titik. Sebagian besar itu kepulauan," kata Herry.

Secara per regional, kata dia, tantangan terbesar penyediaan akses seluler berada di Papua dan Maluku seiring dengan kapasitas aksesibilitas yang relatif sulit dibandingkan dengan Sulawesi maupun Kalimantan.

Namun hal tersebut tetap dijalankan perseroan dengan menggunakan skema satelit meski biaya operasional jauh lebih besar dibandingkan dengan skema konvensional pembangunan infrastruktur BTS.

"Sampai saat ini, ada 40 titik di Pamasuka yang masih menggunakan skema satelit. Karena memang akses ke sana sangat sulit untuk penyediaan BTS, sebagian besar itu berada di Papua dan Maluku," jelas Herry.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkomsel Ririek Ardiansyah menegaskan akan konsisten membangun daerah-daerah pelosok agar tak terisolasi dari sisi telekomunikasi melalui program Merah Putih.

"Telekomunikasi tak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota besar, namun juga hingga ke pelosok. Kami berharap layanan ini dapat mendorong perubahan lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait," ungkapnya.

Berdasarkan lokasi, operator anak usaha ‘pelatmerah’ itu akan membangun sebanyak 16 BTS di Nusa Tenggara Timur, tujuh BTS di Nusa Tenggara Barat, 11 BTS di Maluku, 21 BTS di Sulawesi, lima BTS di Papua, dan tiga BTS di Kepulauan Riau.

Hadirnya BTS baru diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 120.000 warga yang sebelumnya sulit mengakses layanan telekomunikasi.

Adapun pada program Merah Putih, Telkomsel menerapkan teknologi berkonsep remote solution system yang bernama Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) yang berbasis satelit ditambah teknologi power supply yang menggunakan solar panel system.

Teknologi tersebut merupakan solusi layanan komunikasi yang sesuai untuk wilayah terpencil dengan infrastuktur terbatas, dan kondisi geografis ekstrim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper