Bisnis.com, MAKASSAR - Perekonomian Sulawesi Selatan pada kuartal kedua tahun ini mencatatkan pelemahan yang relatif signifikan kendati tetap berada di atas rata-rata nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat laju perekonomian daerah ini pada kuartal II/2017 hanya berada di level 6,63%, melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sekedar diketahui, laju perekonomian Sulsel pada kuartal kedua tahun lalu bahkan menyentuh angka 8,02%.
Didik Nursetyohadi, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulsel, mengatakan kondisi tersebut dipengaruhi oleh kinerja sektor utama di Sulawesi Selatan yang masih mencatatkan pertumbuhan relatif terbatas.
Sebagai gambaran, sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 23,6% hanya tumbuh 4,39% serta sektor industri pengolahan dengan laju tahunan 3,54% dengan kontribusi 13,42% terhadap struktur perekonomian Sulsel.
"Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor penyediaan jasa akomodasi sebesar 11,04% serta perdagangan yang tumbuh 10,25%. Secara keseluruhan, strukturnya tidak banyak berubah," katanya, Senin (7/8/2017).
Adapun dari sisi pengeluaran, komponen pembentukan modal tetap domestik bruto mencatatkan pertumbuhan paling tinggi mencapai 8,25% dengan kontribusi terhadap perekonomian Sulsel sebesar 37,33%.
Sedangkan komponen konsumsi rumah tangga sebagai penyokong utama ekonomi Sulsel dengan komposisi 53,98% hanya mencatatkan pertumbuhan 6,47%.
Sementara itu, terdapat pula komponen pengeluaran pembentuk perekonomian yang mencatatkan kinerja negatif pada kuartal kedua tahun ini.
Adapun komponen tersebut adalah konsumsi pemerintah yang terkoreksi 0,36% serta kinerja impor yang turun 1,08%.