Bisnis.com, MAKASSAR- Indeks harga konsumen di Sulawesi Selatan masih berada pada level yang relatif tinggi yang memicu tekanan inflasi masih berlanjut pada periode Juli 2017.
Laju inflasi Sulsel pada periode tersebut berada pada level 0,93% atau hanya bergerak 4 basis poin dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,97%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Nursam Salam mengemukakan pergerakan harga komoditas pangan masih menjadi penggerak utama laju inflasi daerah ini serta kelompok pengeluaran transportasi.
"Kondisi ini juga masih terpengaruh oleh arus penumpang pesawat udara yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin yang relatif tinggi. Momentum arus balik maupun liburan memberikan dampak," katanya, Selasa (1/8/2017).
Secara terperinci, seluruh komponen pembentuk inflasi tercatat mengalami kenaikan indeks meliputi kelompok bahan makanan sebesar 1,98%, kemudian kelompok transportasi 1,79%, lalu kelompok bahan makanan jadi, rokok, minuman dan tembakau 0,55 % serta dan kelompok kesehatan 0,29%.
Kendati demikian, lanjut Nursam, laju inflasi Sulsle pada Juli 2017 dinilai masih dalam klasifikasi terkendali meski secara nasional berada di urutan ketiga pada periode tersebut.
"Ini sifatnya situasional saja, efek dari bulan sebelumnya masih berlanjut ke Juli 2017," ujarnya.
Secara kumulatif, laju inflasi tahunan Sulsel berada di level 4,38%, sedangkan inflasi tahun kalender 2017 sebesar 3,73%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=184&h=104)
