Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Investasi, Ini PR Maluku Utara

Kalangan investor menilai Maluku Utara punya sejumlah pekerjaan rumah agar bisa menarik investasi.
Maluku Utara/Googleimage
Maluku Utara/Googleimage

Bisnis.com, MANADO -- Kalangan investor menilai Maluku Utara punya sejumlah pekerjaan rumah agar bisa menarik investasi. Bila bisa diatasi, investor yakin potensi Maluku Utara terutama di sektor pariwisata bisa digarap menjadi destinasi kelas dunia.

Dalam forum The 1st North Maluku International Business Forum di Ternate, delegasi Yordania menilai pemerintah daerah Maluku Utara perlu menjamin ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja handal.

Pimpinan delegasi bisnis Yordania, Dr Mazin, mengatakan akses transportasi dan regulasi yang pro pasar juga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah. Di samping itu, jaminan terhadap keamanan investasi jadi hal yang juga penting.

"Indonesia itu laksana surga, tapi tidak pernah tersampaikan ke dunai luar. Indonesia harus memiliki cara untuk memasarkan diri ke dunia," papar Mazin dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Senin (17/4/2017).

Untuk diketahui, Yordania menjadi salah satu delegasi yang hadir dalam forum bisnis internasional pertama di Maluku Utara. Delegasi pengusaha dari Australia, Malaysia, dan Singapura juga berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Mazin menyarankan, pemerintah daerah Maluku Utara membentuk kantor perdagangan guna mempromosikan peluang usaha yang ada di provinsi berjuluk Tanah Seribu Pulau tersebut.

Ketua Kamar Dagang & Industri (Kadin) Maluku Utara Adam Marsaoly menambahkan, pihaknya sudah menjalin penjajakan bisnis dengan sejumlah negara untuk membenamkan modal di Maluku.

Penjajakan dilakukan antara lain dengan investor dari Polandia, Jepang, China, Filipina dan Selandia Baru.Menurut Adam, beberapa sektor yang potensial digarap investor antara lain perikanan, energi, agro industri, dan pariwisata.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realiasi investasi di Maluku Utara didominasi penanaman modal asing (PMA) sedangkan investasi domestik sangat minim.

Pada 2016, realiasasi investasi domestik hanya Rp5 miliar dan menempati urutan 31 dari 33 provinsi. Sementara itu, realisasi PMA mencapai US$148 miliar di 16 proyek. Jumlah tersebut meningkat 109%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler