Bisnis.com, MANADO--Badan Pusat Statisik (BPS) melansir gairah perdagangan luar negeri Sulawesi Utara masih lesu di awal 2017 yang tercermin dari penurunan nilai ekspor mencapai 37%.
Mohamad Edy Mahmud, Kepala BPS Sulawesi Utara, mengatakan nilai ekspor serambi Utara Indonesia mencapai US$56,78 juta pada Januari 2017, turun 37% dibandingkan posisi Januari 2016.
Bahkan, apabila dibandingkan dengan periode Desember 2016, ekspor Sulawesi Utara amblas hingga 54,51%.
"Ekspor turun karena siklus. Di awal tahun memang belum terlalu banyak. Namaun kalau diperhatikan tren-nya meningkat [hingga akhir tahun]," jelasnya kepada Bisnis.com di Manado, Rabu (1/3/2017).
Edy memproyeksi, ekspor Sulawesi Utara dalam jangka menengah-panjang bakal terdongkrak berkat peningkatan kapasitas Pelabuhan Bitung menjadi hub internasional.
Di samping itu, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung yang tengah dipercepat juga diyakini bakal menjadi tulang punggun ekonomi Sulawesi Utara.
Berdasarkan jenis komoditas, ekspor Sulawesi Utara masih ditopang oleh lemak hewan/nabati yang menyumbang 77,8%, serta ikan dan udang berkontribusi 10,71%.
Lebih dari separuh ekspor Sulut dikirim ke Belanda dengan nilai US$25,68 juta atau 52,45%. Korea Selatan dan Jepang juga menjadi dua negara tujuan ekspor yang signifikan dengan porsi masing-masing 17,84% dan 12,94%.
Ekspor Sulawesi Utara Melorot 37%
Bisnis.com, MANADO--Badan Pusat Statisik (BPS) melansir gairah perdagangan luar negeri Sulawesi Utara masih lesu di awal 2017 yang tercermin dari penurunan nilai ekspor mencapai 37%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rivki Maulana
Editor : News Editor
Topik
Konten Premium