Bisnis.com, MANADO--Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) menilai tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Sulawesi Utara tidak merata kendati tren kunjungan pelancong domestik dan mancanegara meningkat.
Oleh karena itu, PHRI menilai pasokan kamar hotel di serambi wilayah Utara Indonesia diestimasi masih cukup untuk memenuhi permintaan.
Johny Lieke, Ketua PHRI Sulawesi Utara, mengakui arus pengunjung ke Bumi Nyiur Melambai memang deras dalam satu tahun terakhir. Namun, kunjungan wisatawan, terutama dari turis asing didominasi paket kunjungan yang dikelola beberapa perusahaan.
"Ada hotel-hotel yang justru tidak terisi, masih banyak yang kosong. Harusnya waktu mereka jual [paket liburan] saat ke China itu hotelnya dibagi-bagi," jelas Johny kepada Bisnis, Senin (27/2).
Dia menjelaskan, sepanjang 2016 jumlah kunjungan turis asing mencapai 48.288 orang. Sementara kunjungan turis domestik sepanjang tahun lalu tercatat 1,48 juta atau tumbuh 38,64% secara tahunan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan melalui Bandara Sam Ratulangi tumbuh 108,7% menjadi 40.624 orang. Pertumbuhn tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan 18 pintu masuk lainnya. Secara rata-rata kunjungan turis asing di 19 pintu masuk tumbuh 11,41% menjadi 10,57 juta.
Untuk diketahui,Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tahun ini menargetkan kunjungan turis asing sebanyak satu juta pelancong. Kunjungan terutama akan ditopang sedikitnya 81 penerbangan carter/sewa langsung dari China ke Manado.
Di sisi lain, tingkat okupansi kamar hotel berbintang di Sulawesi Utara pada Desember 2016 mencapai 63,38%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata okupansi nasional sebesar 56,50%.
Jumlah hotel berbintang di Sulut pada 2015 mencapai 29 hotel dengan kapasitas kamar mencapai 2.757. Adapun, jumlah hotel nonbintang mencapai 207 hotel dengan jumlah kamar 3.656 unit.
PHRI: Okupansi Hotel di Sulut Tidak Merata
Bisnis.com, MANADO--Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) menilai tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Sulawesi Utara tidak merata kendati tren kunjungan pelancong domestik dan mancanegara meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rivki Maulana
Editor : News Editor
Topik
Konten Premium