Bisnis.com, MAKASSAR - Penjualan apartemen Vida View yang dikembangkan Grup Ciputra di Makassar diharapkan mulai menggeliat pada tahun ini setelah mencatatkan kinerja yang cenderung kurang menggembirakan sepanjang tahun lalu.
Apartemen yang dibangun Ciputra dengan menggandeng pengembang lokal Galesong Grup itu ditargetkan mampu meraup nilai penjualan sebesar Rp150 miliar hingga akhir tahun ini.
Deputy Project Manager Vida View Makassar, Satrio Sujatmiko mengatakan proyeksi penjualan tersebut mengacu pada pertumbuhan ekonomi Sulsel terkhusus Makassar yang berada pada tren moderat dan daya beli yang mulai membaik.
"Selain itu, gairah konsumen di daerah ini untuk berinvestasi pada hunian vertikal semakin baik," katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (1/2/2017).
Sejauh ini, penjualan apartemen Vida View telah mencapai 1.000 unit atau sekitar 47% dari total unit yang disiapkan. Sekedar diketahui, hunian vertikal berklasifikasi high rise building diluncurkan sejak 2012 silam dengan harga perdana saat itu mulai Rp275 juta per unit.
Adapun di kekinian, harga unit Vida View telah melonjak signifikan mengikuti laju perekonomian Makassar, yang dibanderol mulai dari Rp440 juta hingga Rp1,67 miliar per unit.
Selain memiliki letak yang strategis yakni di Kawasan Panakukang yang disiapkan menjadi CBD pertama di Makassar, Vida View juga dilengkapi sejumlah fasilitas bintang 5, antara lain sky garden, kolam renang, gym & fitness room, jogging track, futsal dan kapasitas parkir hingga 1.000 lot kendaraan.
Butuh Waktu
Di sisi lain, sebagian besar pembeli apartemen Vida View masih didominasi dari luar Makassar lantaran kecenderungan konsumen yang masih berorientasi pada hunian tapak. Kendati demikian, secara perlahan kecenderungan tersebut mulai berubah seiring dengan investor Makassar yang mulai melirik produk hunian vertikal Vida View.
Selain Ciputra, pengembang nasional lainnya yang tengah mengembangkan high rise building di Makassar adalah Lippo Group dengan brand St. Moritz yang mana juga dibangun di Kawasan Panakukang.
Kendati demikian, proyek Lippo tersebut masih dalam tahap pembangunan, berbeda halnya dengan Vida View yang telah merampungkan pembangunan dua tower bahkan telah melakukan serah terima kepada investor dalam dua tahun terakhir.
Sebelumnya Ketua REI Sulsel Arief Mone mengatakan penyerapan hunian vertikal di Makassar maupun Sulsel secara umum masih membutuhkan waktu mengingat permintaan rumah tapak masih sangat besar.
"Pengembang lokal juga belum banyak yang menggarap segmen ini, karena permintaan masyarakat akan rumah tapak masing sangat tinggi. Namun untuk jangka panjang, khususnya di Makassar tentu akan jadi kebutuhan, apalagi ketersediaan lahan semakin sedikit. Tetapi ini masih membutuhkan waktu yang relatif lama," katanya.
Dia menjelaskan, edukasi dan sosiliasi secara masif dengan menyasar konsumen Makassar maupun Sulsel dinilai masih sangat dibutuhkan untuk mengubah kecederungan ke rumah tapak atau landed house.