Bisnis.com, MANADO - Pertumbuhan industri jasa keuangan Sulawesi Utara selama tahun 2016 mengalami perkembangan yang positif seiring dengan kondisi perekonomian daerah.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Elyanus Pongsoda mengatakan kinerja perbankan cukup baik dengan mencatatkan aset tumbuh 6,55% per November 2016 yakni Rp37,73 triliun dan penyaluran kredit tumbuh 9,71% senilai Rp35,7 triliun.
Tetapi OJK menggarisbawahi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya tumbuh 1,57% yang berimbas terhadap rasio pinjaman dan simpanan atau loan deposit ratio (LDR).
"DPK tumbuh 1,57%, oleh karena itu saya melihat ini tantangan industri keuangan di Sulut untuk meningkatkan DPK tahun 2017 dan tahun tahun berikutnya. Pertumbuhan DPK tidak sebanding dengan kredit, nambah di LDR," katanya dalam pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan Sulawesi Utara di Manado, Senin (30/1/2017).
Dijelaskan Ely, LDR perbankan per November 2016 sebesar 264,94% atau jauh di atas LDR ideal perbankan 90%. Rasio ini menunjukkan sebagian besar dana yang disalurkan dalam bentuk kredit berasal dari luas Sulut seperti dari kantor pusat bank nasional atau pinjaman antar bank.
"Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulut sangat pesat tidak cukup untuk dibiayai oleh DPK di Sulut, oleh akrena itu dana masuk terutama dari perbankan dana pusat dan antara bank. Kita berharap kita bisa menarik dana di Sulut, dana di bawah bantal untuk pertumbuhan DPK," pinta Ely.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
