Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Manado Rencanakan Program Tanam Rica Rumah ASN

Pemerintah Kota Manado Sulawesi Utara merencanakan program tanam rica rumah Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Diharapkan semua pegawai mendukung program ini.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Kota Manado Sulawesi Utara merencanakan program tanam rica rumah Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah. Diharapkan semua pegawai mendukung program ini.

Rica atau cabai termasuk dalam kelompok volatile food yang sering berfluktuasi sehingga menjadi faktor penyebab tingginya inflasi di kota Manado bersama dengan komoditas bawang merah dan tomat. Ketiga komoditas ini biasa disebut dengan singkatan barito (bawang, rica, tomat).

Nolfie Talumewo, Kepala Dinas Pertanian Kelautan Perikanan Manado menguraikan rencana tanam rica ASN ini diharapkan semua pegawai di lingkungan Pemkot Manado untuk menanam rica di lingkungan sekitar rumah atau lahan tidur sehingga produksi cabai terjaga dan harga stabil.

"Rencana ini langsung dari pak wali kota pak Vicky Lumentut, kami sudah siapkan benih ricanya," katanya disela sela pertemuan membahas program ini di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Manado Kamis (26/1/2017).

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulut Buwono Budisantoso mendukung rencana tersebut apalagi BI sudah memiliki program rica rumah yang tetunya akan siap bersinergi dengan rencana pemkot Manado sebagai upaya pengendalian inflasi daerah.

Selain rica, Dinas Pertanian Manado juga mengupayakan penanaman tomat sayur di sekitar rumah karena komoditas ini sempat mengalami lonjakan sangat tinggi pada November 2016 akibat kurangnya pasokan. Dengan bekerjasama dengan Bank Indonesia, Nolfie berharap harga barito ke depan bisa terjaga.

Adapun pengendalian inflasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sudah mulai kelihatan. Pada Desember 2016, Sulut yang diwakili Manado mengalami deflasi 1,52% sehingga inflasi tahunan tercatat 0,35% lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 3,02%.

Terjadinya deflasi pada Desember dipengaruhi oleh pergerakan kelompok volatile food yang terkoreksi cukup dalam. Hal tersebut disebabkan oleh normalisasi harga komoditas tomat sayur seiring membaiknya pasokan pasca mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi pada November lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper