Bisnis.com, MAKASSAR - Performa ekspor Sulawesi Selatan sepanjang 2016 anjlok hingga 18,06% yang turut dipengaruhi kondisi perdagangan global sepanjang tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat, realisasi ekspor daerah tersebut secara kumulatif pada 2016 sebesar US1,15 miliar, jauh berada di bawah performa tahun sebelumnya yang mencapai US$1,41 miliar.
Kepala BPS Sulsel Nursam Salam mengatakan, pelemahan perekonomian secara global memicu kinerja perdagangan terkena imbas dengan kecenderungan penurunan dari sisi permintaan dari negara tujuan ekspor.
"Tahun lalu ekonomi global kurang bagus, sehingga dampaknya juga ke Sulsel. Tetapi tahun ini kita harap ada pemulihan," katanya, Senin (16/1/2017).
Menurutnya, sejumlah komoditas unggulan Sulsel mengalami kontraksi terkhusus pada segmen pertambangan dan perkebunan, yakni nikel dan kakao.
Kendati demikian, beberapa komoditas berbasis perikanan dan kelautan masih mencatatkan kinerja positif, diantaranya udang yang tumbuh nyaris dua kali lipat.
Serangkaian optimalisasi ekspor yang dilakukan pemerintah provinsi pada tahun lalu, meliputi diversifikasi pasar hingga program ekspor tiga kali lipat dinilai pula menjadi penyelamat kinerja perdagangan luar negeri Sulsel tidak anjlok lebih dalam.
"Apalagi pemprov sudah menggiatkan program hilirisasi agroindustri, tentu bisa memperbaiki kinerja ekspor, bukan lagi bertumpu pada raw material. Memang tidak akan terasa secepatnya, tetapi orientasinya jangka panjang," papar Nursam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
