Polisi Amankan Bahan Peledak 15 Kg dari Penangkapan di Luwu Timur

Satu orang anggota jaringan teroris Santoso diamankan di Desa Tomoni, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Senin (13/8) pukul 07.45 Wita.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, MAKASSAR – Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali mengamankan satu orang anggota jaringan teroris Santoso di Desa Tomoni, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Senin (13/8) pukul 07.45 Wita.

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengenai penangkapan itu membenarkan jika dua orang jaringan teroris kembali diamankan.

"Hari Jumat kemarin itu diamankan empat orang, dua di Luwu Timur dan dua di Bone. Senin paginya, kembali anggota mengamankan lagi di daerah Luwu Timur," ujarnya.

Satu orang jaringan teroris Santoso yang diamankan itu berinisial M alias Ato (34) warga Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur.

Kombes Dicky mengatakan penangkapan jaringan teroris dilakukan berdasarkan adanya pendalaman kasus-kasus terorisme yang terjadi sebelum-sebelumnya.

"Setelah penangkapan ini, semua anggota jaringan teroris itu akan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman lagi bagi anggota," katanya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Sulawesi Selatan berhasil meringkus empat jaringan teroris Santoso di dua kabupaten berbeda, Sulsel, Jumat (10/8).

Empat orang anggota jaringan teroris Santoso yang diamankan yakni berinisial B dan M yang diringkus di wilayah Luwu Timur (Lutim). Dua lainnya yakni R dan I diringkus di Kabupaten Bone, Sulsel.

Kombes Dicky mengatakan penangkapan terhadap empat orang anggota jaringan teroris Santoso itu dilakukan setelah anggota mengetahui keberadaannya termasuk rencana aksi dan barang bukti bahan peledaknya.

Untuk barang bukti yang diamankan polisi yakni bahan peledak (handak) sebanyak 15 kilogram. Bahan peledak ini disimpan diantara pupuk urea untuk mengelabui polisi dan masyarakat.

"Selain mengamankan keempat jaringan teroris ini, anggota juga mengamankan barang buktinya bahan peledak seberat 15 kilogram. Ini bahan peledak mau digunakan untuk meledakan beberapa tempat di Indonesia," katanya.

Dicky mengatakan seusai penangkapan terhadap keempat orang jaringan teroris Santoso ini, anggota Densus 88 Antiteror selanjutnya akan membawanya ke Mabes Polri untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Apalagi keempat jaringan teroris Santoso ini, lanjut Kombes Dicky, merupakan anggota aktif dan terlibat dalam beberapa aksi sejak tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper