Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengakui adanya lonjakan beberapa harga komoditas pokok yang terjadi pada awal tahun ini. Utamanya untuk harga cabai rawit merah, cabai merah besar, hingga daging ayam ras.
Di beberapa pasar tradisional, cabai rawit merah menjadi komoditas yang paling mencolok kenaikan harganya, di mana saat ini ada yang menjual di kisaran Rp60.000 per kilogram, naik jika dibandingkan sebelum Natal yang harganya hanya sekitar Rp25.000 saja.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Alamsyah Sahabuddin mengatakan meski mengalami kenaikan, stok untuk komoditas cabai di Makassar diklaim masih aman. Untuk cabai rawit merah saat ini stoknya di distributor sebanyak 19,25 ton, dengan kebutuhan per pekan sebanyak 17,2 ton.
"Stok cabai rawit merah masih aman, tapi stoknya memang tipis, hanya bisa mencukupi sampai pekan depan. Makanya harga cabai ini cenderung naik tinggi. Tapi kami yakin pekan depan stoknya akan bertambah lagi," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2025).
Sementara untuk stok cabai merah besar saat ini ketersediaan di distributor tercatat sebanyak 19,92 ton, dengan kebutuhan per pekan hanya sekitar 6,82 ton. Artinya untuk komoditas ini stoknya masih aman bahkan hingga beberapa pekan ke depan.
Alamsyah menambahkan kondisi kenaikan harga beberapa komoditas memang biasa terjadi usai libur panjang diberlakukan, utamanya saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun diyakininya hal tersebut tidak akan berlangsung lama dan harga cabai akan berangsur turun.
Baca Juga
Sampai sejauh ini pihaknya juga masih terus melakukan koordinasi dengan para distributor di Makassar, agar ketersediaan komoditas terjaga. Jika nantinya terjadi penurunan stok yang signifikan, pihaknya baru akan melakukan antisipasi, seperti mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk masyarakat.
"Kalau saat ini saya kira masih terjaga ya, berdasarkan pemantauan kita di 10 pasar, ketersediaan masih aman. Tapi jika stok nantinya berkurang cukup tinggi maka kami langsung akan lakukan tindakan," paparnya.