Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektrifikasi Pertanian di Sulselrabar pada 2024, PLN Salurkan 191.618 kVA

PT PLN (Persero) mencatat elektrifikasi untuk sektor pertanian di (Sulselrabar) mencakup 3.820 pelanggan.
Lahan pertanian di Sulsel pada malam hari yang telah dialiri listrik./PLN
Lahan pertanian di Sulsel pada malam hari yang telah dialiri listrik./PLN

Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) mencatat elektrifikasi untuk sektor pertanian di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) melalui program Electrifying Agriculture telah mencakup 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Budiono mengatakan cakupan pelanggan tersebut akan terus diperluas pada tahun ini mengingat bisa membantu meningkatkan produktivitas usaha masyarakat di bidang pertanian, perkebunan, hingga perikanan.

Pasalnya, penggunaan listrik untuk alat dan mesin produksi para petani diklaim mampu mengurangi biaya operasional mereka hingga 75% dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak.

"Selain menerangi, kami juga berkomitmen bisa menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Program Electrifying Agriculture ini akan menjadi terobosan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas dan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional," ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).

Secara umum rasio elektrifikasi di Sulselrabar sendiri saat ini sudah mencakup 99,93%, khusus untuk Sulawesi Selatan sebesar 99,99% atau hampir sepenuhnya teraliri listrik. Sementara untuk produksi listrik di sistem kelistrikan Sulawesi Selatan mencapai sekitar 2.000 megawatt (MW) dengan konsumsinya yang tercatat hanya di kisaran 1.800 MW.

"Berdasarkan hal tersebut kami akan terus mendorong pendapatan dan produktivitas petani, salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture." tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper