Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Investasi Sulsel: Pembiayaan untuk Pengembangan KEK di Sulsel Diakselerasi

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) menyatakan akan fokus menyokong pembiayaan di kawasan KEK Bira Bulukumba dan KEK Selayar.
Regional Business Department Head BNI Kantor Wilayah 07 Maruli Ricardo Pardede saat dikunjungi Tim Jelajah Investasi Sulsel 2024 di Kantor BNI Wilayah 07, Makassar./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Regional Business Department Head BNI Kantor Wilayah 07 Maruli Ricardo Pardede saat dikunjungi Tim Jelajah Investasi Sulsel 2024 di Kantor BNI Wilayah 07, Makassar./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Dukungan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sulawesi Selatan (Sulsel) makin kuat setelah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) menyatakan akan fokus menyokong pembiayaan di kawasan KEK Bira Bulukumba dan KEK Selayar.

Dua wilayah tersebut diharapkan bisa menjadi sentra mitra bagi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pariwisata di Sulsel.

Regional Business Department Head BNI Kantor Wilayah 07 Maruli Ricardo Pardede mengatakan salah satu sasaran mereka adalah para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar kawasan KEK.

Para pelaku UMKM ini akan dimudahkan mengakses pembiayaan melalui penguatan layanan digital agar mereka bisa dengan mudah melakukan pengajuan kredit baik melalui Agen46 di sekitar kawasan, website atau melalui outlet BNI.

Selain itu, BNI Xpora juga akan dihadirkan lebih dekat ke masyarakat Bira dan Selayar, utamanya untuk pelaku UMKM yang memiliki usaha ekspor atau pendukung ekspor untuk meningkatkan potensi bisnisnya melalui pemberian pelatihan dan pendampingan.

Dalam upaya membantu merangsang masuknya investor, perseroan juga telah memperkuat kolaborasinya dengan pemerintah daerah di Sulsel guna mempermudah para calon penanam modal mengakses fasilitas perbankan dan pembiayaan. Salah satunya dengan pengembangan layanan Smart City, yang diharapkan dapat mendorong investasi daerah melalui transformasi digital dalam tata kelola pemerintahan.

"Saat ini layanan Smart City di Sulsel telah berjalan yaitu Smart Government dengan Pemerintah Kabupaten Maros, Takalar, Bulukumba, Palopo, Wajo dan Smart Hospital dengan RSUD Takalar," ungkap Maruli kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menambahkan, sejauh ini BNI sendiri telah konsisten fokus dalam melakukan pembiayaan pada sektor ekonomi utama di Sulsel, mulai dari pertanian dan perikanan, hingga pariwisata, dengan porsi hingga 43%. Selebihnya pembiayaan mereka disalurkan untuk sektor perdagangan.

"Kami senantiasa meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah di Sulsel ini melalui dukungan 68 outlet untuk 24 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel. Enam kantor cabang utama di Makassar, Mattoangin, Parepare, Palopo, Sengkang dan Bulukumba," ungkapnya.

Sementara itu, BNI mengakui jika meningkatnya penggunaan e-wallet di Sulsel yang mengubah cara masyarakat melakukan transaksi menjadi salah satu tantangan, karena adopsi teknologi baru yang lebih kompleks kerap membuat penyesuaian platform terganggu.

Meskipun begitu dia berharap kondisi ekonomi secara domestik dan global bisa terus tetap stabil supaya mempengaruhi pergerakan ekonomi dari hulu hingga hilir di wilayah ini. Dunia usaha diharapkan dapat berjalan normal yang dampaknya pada pertumbuhan kredit khususnya pada sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi besar.

"Dunia usaha diharapkan dapat berjalan normal  supaya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, dengan begitu mereka akan mempercayakan penempatan dana di perbankan, sehingga kami bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk memudahkan kebutuhan transaksi keuangan yang aman," paparnya.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulsel Supendi mengatakan hingga November 2024, BNI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp310,37 miliar kepada 1.231 debitur, menjadi salah satu perbankan yang menyalurkan KUR tertinggi.

Perseroan dikatakannya juga membantu mendorong realisasi KUR di Sulsel yang sudah mencapai Rp15,93 triliun, tumbuh 18,28% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

KUR di wilayah ini sendiri banyak menyasar sektor usaha, pertanian, perburuan dan kehutanan mencapai Rp7,32 triliun pada periode tersebut. Kemudian disusul sektor perdagangan besar dan eceran yang tercatat tersalurkan Rp5,36 triliun.

"Kemudian ada sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya sebesar Rp1,25 triliun; sektor industri pengolahan Rp651,8 miliar; perikanan sebesar Rp626,48 miliar; dan sektor lainnya sebesar Rp703,34 miliar," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper