Bisnis.com, MAKASSAR — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis realisasi ekspor di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga kuartal III/2024 tercatat US$1,57 miliar, turun 6,59% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$1,68 miliar.
Penurunan ini lebih disebabkan karena anjloknya penjualan beberapa komoditas utama di pasar global, seperti nikel dan biji-bijian berminyak.
Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto mengatakan realisasi ekspor nikel pada Januari - September 2024 hanya mencapai US$712,38 juta, turun tajam 24,05% jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai US$937,90 juta. Penurunan ini berpengaruh besar terhadap nilai ekspor Sulsel secara keseluruhan.
"Nikel menjadi yang paling mempengaruhi ekspor Sulsel karena andilnya yang begitu besar, hampir setengah dari total ekspor. Jadi penurunan tajam penjualan nikel sangat mempengaruhi realisasi pada tahun ini," paparnya melalui keterangan resmi, Jumat (1/10/2024).
Selanjutnya biji-bijian berminyak juga turut memberi andil kontraksi dengan penurunan 29,22%. Ekspor komoditas ini tercatat hanya terealisasi US$116,54 juta hingga kuartal III/2024, padahal di periode serupa tahun sebelumnya nilai ekspor biji-bijian berminyak bisa mencapai US$164,65 juta.
Selain itu ada juga komoditas garam, belerang dan kapur yang turut mengalami penurunan realisasi. Ekspor komoditas ini tercatat senilai US$31,43 juta hingga kuartal III/2024, turun 32,31% jika dibandingkan periode hingga kuartal III/2023 yang bisa mencapai US$46,43 juta.
Baca Juga
Aryanto menambahkan, jika dilihat realisasi ekspor secara khusus pada September 2024, penjualan produk asal Sulsel tercatat sebesar US$191,04 juta. Angka ini turun 1,96% bila dibandingkan nilai ekspor Agustus 2024 yang mencapai US$194,86 juta, dan juga turun 4,96% dari kondisi September 2023 yang mencapai US$201 juta.
Sebagian besar ekspor pada bulan tersebut ditujukan ke Jepang, China, Thailand, Malaysia, dan Amerika Serikat, dengan proporsi masing-masing 41,85%, 26,01%, 14,39%, 3,65% dan 1,73%.
"Lima kelompok komoditas utama yang diekspor pada September 2024 yaitu nikel; bahan bakar mineral; besi dan baja; kakao; serta biji-bijian berminyak." tutupnya.