Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Hasamitra mengumumkan pihaknya berhasil menorehkan kinerja yang baik pada semester I/2024. Jumlah aset maupun penyaluran kredit mereka bertumbuh dengan rasio kredit macet yang cukup rendah.
Pada periode tersebut, aset Hasamitra telah mencapai Rp3,02 triliun, tumbuh 6,46% jika dibandingkan pada semester I/2023.
Sementara realisasi penyaluran kredit tercatat Rp2,5 triliun, lebih tinggi 8,59% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat non performing loan (NPL) atau kredit macet relatif rendah di angka 0,29%.
Selain itu dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, BPR Hasamitra juga telah menghimpun tabungan dan deposito sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 8,45% jika dibandingkan periode tahun lalu.
Direktur Bisnis BPR Hasamitra I Made Semadi mengatakan pertumbuhan kinerja tersebut imbas dari jalinan kemitraan strategis yang dilakukan dengan berbagai pemerintah daerah melalui Tim Percepatan akses keuangan daerah (TPKAD), termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menyelenggarakan berbagai program edukasi keuangan.
Antara lain program satu rekening satu pelajar (KEJAR) dan Hari Indonesia Menabung (HIM). Melalui program itu pihaknya berhasil menghimpun 5.064 pembukaan rekening pelajar (simpel) di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga
“Kami juga terus berkomitmen menjadi bank yang selalu menjaga kepercayaan nasabah hingga menjadi pilihan dalam menyalurkan kredit dan menyimpan uang. Jadi menabung di BPR ini aman karena diawasi OJK dan dijamin Lembaga penjaminan simpanan (LPS)," paparnya melalui keterangan resmi, Senin (19/8/2024).
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Darwisman pun mengakui jika kinerja BPR Hasamitra dan semua BPR di Sulsel sejauh ini masih aman. Kinerja keuangan perbankan di wilayah ini masih stabil dan terjaga dengan selalu mencatatkan pertumbuhan.
Hingga paruh pertama 2024, pihaknya bahkan belum menemukan adanya potensi bank di Sulsel yang terancam bangkrut, seperti yang terjadi di banyak daerah.
"Belum ada yang mengarah ke kondisi bangkrut sehingga potensi pencabutan izin pun juga masih nihil. Berdasarkan pemantauan kinerja keuangan terhadap BPR di wilayah Sulsel, kami melihat tidak terdapat yang berpotensi akan dicabut izin usahanya," ujar Darwisman.