Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Ungkap Penyebab Kemiskinan di Sulsel Masih Tinggi

Persoalan kemiskinan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tak lepas dari tingkat pendapatan masyarakat dan perhatian pemerintah terhadap tersedianya lapangan kerja.
Ilustrasi. Warga beraktivitas di pemukiman kawasan Menteng Pulo, Jakarta, Senin (11/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi. Warga beraktivitas di pemukiman kawasan Menteng Pulo, Jakarta, Senin (11/9/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, MAKASSAR - Ekonom Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Murtiadi Awaluddin menyebut persoalan kemiskinan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tak lepas dari tingkat pendapatan masyarakat dan perhatian pemerintah terhadap tersedianya lapangan kerja.

Meskipun industri di wilayah ini terus bertambah dengan ekonomi yang juga terus tumbuh sepanjang tahun, pada kenyataannya pendapatan masyarakat di Sulsel masih banyak yang berada di bawah standar kelayakan.

Kondisi ini menyebabkan banyak masyarakat yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya meskipun telah memiliki pekerjaan.

Lebih parah dari pada itu, tingkat pengangguran yang masih banyak, utamanya di daerah perkotaan menjadi masalah tersendiri. Perhatian pemerintah terhadap pekerjaan mereka juga dinilai kurang, sehingga banyak penduduk yang terkesan abai terhadap pekerjaan.

"Contohnya ketika masyarakat desa migrasi ke kota dengan niat cari pekerjaan, banyak yang justru tidak dapat kerja. Mau pulang malu, sehingga nekat tinggal di kota. Nah di posisi ini, pemerintah seakan tidak memperhatikan mereka, padahal erat kaitannya dengan jumlah penduduk miskin," paparnya kepada Bisnis, Selasa (2/7/2024).

Pemerintah pun, ditambahkan Murtiadi, sudah semestinya mulai memetakan kembali secara rinci penduduk miskin ini dengan diberikan berbagai pendekatan.

Pertama, pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota harus melakukan verifikasi secara real penduduk miskin di sekitarnya, supaya datanya bisa terukur dengan baik. Kemudian petakan pula penyebabnya mengapa mereka menjadi miskin, apakah memang tidak memiliki pekerjaan atau tidak mampu lagi bekerja.

Setelah itu, pemerintah harus membekali dengan berbagai skill yang dibutuhkan melalui program-program terukur yang dijalankan supaya bisa terserap ke dunia kerja.

Jika ingin berwirausaha, sebaiknya pemerintah tidak hanya membekali penduduk miskin ini dengan kemudahan pemodalan saja. Namun lebih kepada pembekalan manajemen usaha dan membantu pemasaran produknya.

"Sulsel dengan segala potensi yang dimiliki seharusnya bisa menekan angka penduduk miskin ini, apalagi ke depan dunia industri Sulsel semakin cerah dengan adanya efek berganda dari pembangunan IKN. Tinggal bagaimana pemerintah mendorong supaya masyarakat bisa berperan aktif dengan skill yang mumpuni," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper