Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 terus memacu pembangunan fisik Makassar New Port (MNP) untuk memaksimalkan layanan bongkar muat pelabuhan sebagai persiapan menjadi hub logistik Indonesia Timur.
Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perluasan area MNP untuk menunjang daya tampung lapangan penumpukan menjadi 2,5 juta Teus. Peningkatan fasilitas akan segera diselesaikan dengan menambah panjang dermaga dari 320 meter menjadi 1.600 meter, serta luas lapangan yang juga akan diperbesar dari 39 hektare menjadi 55 hektare.
Upaya ini disebut akan memaksimalkan kinerja bongkar muat barang yang akan menjadi layanan terdepan dalam menjadikan MNP sebagai hub.
"Dengan kapasitas yang dimiliki, maka MNP layak menjadi pelabuhan hub di wilayah timur Indonesia dengan mengkonsolidasikan barang dari wilayah barat Indonesia dibongkar dan selanjutnya dimuat kembali untuk pendistribusian di wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua," ungkap Enri kepada Bisnis, Rabu (31/1/2024).
Saat ini, aktivitas bongkar muat di MNP masih didominasi oleh komoditas dalam negeri seperti barang campuran dan bongkaran kebutuhan pokok seperti beras dan semen. Ada juga beberapa komoditas luar negeri untuk diimpor seperti rumput laut dan nikel.
Untuk mendongrak aktivitas tersebut, pihak Pelindo pun telah menyusun strategi guna meningkatkan minat para operator pelayaran untuk singgah ke pelabuhan ini. Seperti melalui penyiapan fasilitas dan infrastruktur yang modern, yaitu peralatan penanganan peti kemas berteknologi tinggi, fasilitas pendukung seperti ruang pengisian bahan bakar, perbaikan dan pemeliharaan, fasilitas pergudangan, hingga akses mudah menuju terminal.
Baca Juga
Selain modernisasi, layanan komprehensif seperti layanan bongkar muat peti kemas, penimbunan petikemas, distribusi terintegrasi, fasilitas gudang penyimpanan, penyediaan kontainer, dan lain sebagainya juga tengah disiapkan.
"Terminal yang semakin modern dengan pelayanan lengkap diproyeksi akan membuat operator peti kemas lebih tertarik untuk beroperasi di terminal tersebut karena dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan mereka," paparnya.
Tarif dan biaya yang kompetitif juga tengah dirancang Pelindo untuk memancing masuknya operator. Dalam hal ini terminal harus mampu mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya operasional. Sehingga dapat menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan terminal lainnya.
Strategi selanjutnya adalah peningkatan layanan serta kepuasan pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional, mengurangi waktu tunggu, meningkatkan keamanan dan keandalan layanan, serta memberikan dukungan teknis yang memadai.
"Dengan meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, terminal pasti dapat menarik minat operator peti kemas untuk menggunakan layanan mereka secara berkelanjutan," tambahnya.
Sementara diketahui, pihak Pelindo juga menginformasi jika saat ini pelayaran Ocean Going yaitu SITC secara rutin telah masuk ke Pelabuhan Makassar. Kedepannya akan beroperasi pelayaran Wan Hai setelah tahap IB dan IC di MNP dioperasikan.