Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana akan memanfaatkan limbah hasil budi daya pisang cavendish sebagai alternatif pakan ternak di wilayahnya. Limbah tersebut akan diolah khusus untuk makanan ternak hasil dari program inseminasi buatan yang dijalankan.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan saat ini pihaknya tengah aktif mendorong inseminasi buatan untuk meningkatkan produksi sapi di Sulsel. Program ini diyakini menjadi teknik reproduksi yang efisien untuk diaplikasikan di wilayahnya dan dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas ternak sapi.
Inseminasi buatan juga memberi dampak ke peternak supaya dapat memilih bibit terbaik untuk pembiakan tanpa harus bergantung pada perkawinan konvensional. Tentu hal ini diproyeksi dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri peternakan dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
"Sekarang kita sedang berupaya bagaimana meningkatkan peternakan kita, jumlah populasi sapi di Sulsel tercatat ada sekitar 1,4 juta ekor. Tapi sapi kita masih manual kawinnya, makanya harus melalui inseminasi buatan," papar Bahtiar, Rabu (24/1/2024).
Menyikapi akan potensi produksi sapi yang bisa meningkat pesat setelah penerapan inseminasi buatan, pemerintah provinsi pun berencana menyediakan pakannya dari limbah hasil pembudidayaan pisang yang juga tengah dijalankan.
Upaya ini dirasa akan efektif mengingat potensi kekurangan pakan ternak bisa saja terjadi akibat pertumbuhan produksi yang cepat. Limbah tanaman pisang akan menyokong ketersediaan pakan karena jumlahnya yang akan semakin banyak seiring gencarnya budi daya.
Baca Juga
"Terkait pakan ternak hasil inseminasi tidak perlu dikuatirkan, karena limbah pisang cavendish dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bone pun juga secara bertahap akan menggunakan limbah pisang sebagai pakan alternatif bagi ternak-ternak yang ada di wilayahnya. Sebagai daerah dengan produksi sapi potong terbesar di Sulsel, mereka kini terus memacu penanaman tanaman pisang.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone Agusriady mengungkapkan saat ini penggunaan limbah pisang untuk pakan ternak masih terbatas di Bone, karena keterbatasan bahan baku.
Namun, dengan adanya program budi daya pisang cavendish dari pemerintah provinsi, menurutnya akan membantu ketersedian stok secara bertahap.
"Nutrisi limbah tanaman pisang bagus jika diolah menjadi pakan ternak. Apalagi tengah gencar optimalisasi inseminasi buatan untuk meningkatkan ternak sapi di Kabupaten Bone. Maka pentingnya limbah pertanian seperti batang pisang untuk dapat dijadikan sebagai pakan utama pada ternak sapi kita," jelasnya.